HARMI CAHYANI

English Teacher. Penulis novel "Ashley : Somebody Help me!''. Pecinta Kucing dan Zombie 🍀...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sebuah nyanyian hangat

Sebuah nyanyian hangat

"Bagi suami yang sangat mencintai istrinya, omelan istri terdengar seperti nyanyian yang lucu yang menghangatkan hati” (Mario Teguh)(2011)

***

Saya merasa perlu menuliskan ini. Di tahun 2011 saya pernah menulis tentang istri yang cerewet. Itu adalah tulisan di masa saya masih baru menyandang status istri. Masih pengantin baru.

Kini 9 tahun sudah menjadi seorang istri, dan tahun ke-7 bergelar ibu. Masih baru memang. Namun banyak sekali rasanya hal-hal menarik yang terjadi.

Salah satunya adalah tentang perubahan karakter. Mungkin ini yang disebut pendewasaan diri. Banyak warna. Banyak rupa. Tak mungkin tak ada yang berubah.

Misalnya saja. Salah satu hal yang akhir-akhir ini cukup mengganggu saya adalah, karakter suami yang dulunya diawal awal dikenal sebagai pribadi yang extrovert, ceria dan lucu.. Tiba-tiba kok ya sekarang lebih banyak diam. Lebih cool.

Bayangkan saja, dia yang dulunya mirip sekali dengan Desta club 80's yang norak dan belingsatan (hehe lebay dikit), tiba tiba berubah menjadi sosok Rangga AADC yang suram dan temaram. Saya sempat risau sekali dengan perubahan ini.

Apalagi jika ada waktu waktu dimana kita dan pasangan harus menjalani LDR.. Terpisah beberapa waktu. Dan saat bertemu, lhaa kok tidak terlihat antusias ato gimana gitu. Sungguh menyebalkan sekali ya dengan perubahan semacam tadi.

"Apa dia ngga senang ya saat ketemu saya". "Kok datar banget sih ketemu istri ".

Pertanyaan pertanyaan semacam ini kadang menyeruak. Apalagi pas kita lagi heboh hebohnya cerita. Cuma ditanggapi biasa saja. Gimana kita ngga jadi baper.

Akhirnya aku sempet mendengar ceramah dari ustadz Salim A Fillah. Seorang ustadz yang cerdas berliterasi. Tema yang dia angkat adalah tentang "cerewet yang sholehah". Lucu juga.

Ustadz Salim memaparkan bahwa wanita itu cerdas secara linguistik. Jika laki laki diperkirakan hanya bicara 5000-7000 kata/ hari, maka wanita bisa bicara 24000-50000 kata/hari. Dalam arti kata yang lain, wanita lebih cerewet. Dan ternyata kecerewetan semacam ini bisa menjadi stimulus positif bagi kecerdasan anak-anak kelak.

Dan dari cerita seorang sahabat, dia berkisah. Laki laki itu bukan tidak senang, tidak bahagia, atau tidak antusias saat wanitanya bercerita. Mereka sedang menikmati "kecerewetan" itu. Memberi kesempatan untuk kita lebih banyak bicara dan bercerita. Mereka menyimak. Walau tampak diam.

"Aku juga pernah ditegur calon istriku. Katanya 'kok kamu kaya ngga antusias ya ketemu saya?'. Saya malah ngga sadar kalo saya terdeteksi ngga antusias saat itu. Padahal dalam hati ini senang banget bisa ketemu dia. Senang sekali dengar dia bercerita dengan semangat. Mungkin kaum kami saja yang susah mengekspresikan hal-hal semacam ini... Semoga para wanita tidak salah paham".

Dan hal ini dibenarkan suamiku. Dia juga menyorakkan hal yang sama.

"Opi tuh sukeee ketemu omi, liat omi, dengar omi cerite" ( logat melayu Pontianak). "Jadi maapla kalo opi nih dibilang tampak tak antusias atau apepon itu. Sunggohnye, opi ni senang luar biase liat istri opi ni cerite".

Begitulah. Aku rasa ini mungkin proses pendewasaan. Banyak faktor sih.

Dengan seiring bertambahnya usia, bisa jadi seorang istri lebih banyak berkata-kata dan bicara (baca: cerewet). Apalagi jika dengan adanya keberadaan anak anak yang menambah keriuhan dan keceriaan di keluarga.

Nah berbeda mungkin dengan para suami, mereka bisa jadi lebih memilih menjelma sebagai pribadi yg lebih kalem . Sebagai penyeimbang. (Mungkin) inilah fase perubahan kedewasaan mereka. Dengan adanya banyak beban pekerjaan dll, mereka menjadi pribadi yang lebih irit dalam berkata-kata.

Cuma opini saya saja sih hehe... Mungkin banyak hal lain juga tergantung situasi, kondisi dan latar belakang tiap tiap orang.

Bagaimana dengan anda?

Pojok Rumah-

"Saat pengen ngomel tapi ga ada objek yang bisa diomel-omel"

Khatulistiwa, 29 Juni 2020

#Tantangan menulis hari ke-1

#Tulisan ke-2

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu. Menginspirasi

29 Jun
Balas

Makasih bundaa

30 Jun



search

New Post