Sore Menjelang Maghrib
Sore hari menjelang maghrib
Menatap dari balkon lantai dua
Meresapi setiap derai tawa para balita dengan pupur yang menempel di wajah
Mengamati langit yang masih terang menuju temaram
Layang-layang masih terbang ditangan bocah-bocah yang masih bertebaran di tanah lapang
***
Sore hari menjelang maghrib
Khusyuk mengamati menara masjid dengan toa 4 penjuru pengumandang adzan
Rumah-rumah dengan atap seng yang mulai cokelat menghitam
Pohon-pohon tinggi berusia puluhan tahun, tertiup angin dan tegap bergoyang
***
Betapa syahdunya suasana sore menjelang maghrib
Disanalah sebuah ritme berulang
Akan nyatanya sebuah penanda waktu yang acap berganti dan hilang
***
🍀Khatulistiwa, 10 Juli 2020🍀
#Tantangan menulis hari ke-12
#Tulisan ke-19
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pohon-pohon tua, atap seng yang menghitam menjadi penanda waktu yang mengingatkan kita agar tak lalai menjalani hidup.
Mantap bund....Sukses ..
Mantap, Bu Sukses selalu... Salam kenal, Bu.
Mantul puisinya.
Kereen
Keren diksinya
Puisi yang indah..salam sukses bunda
Keren pantunnya bu.. Mantap
Keren Bu
Keren Bu
Bagus sekali puisinya bun... moga sukses selalu
Keren banget
Puisi asyik dengan pilihan diksi yang cantik....Super keren bu
Sdh saya follow, salam persahabatan dari Jogjakarta
Mantafff puisinya bunda
Wah puisinya bagus Bun
Mantap
Good......