Sastra
AinNun
Aku AinNun
Mata yang mengendap ke jantung sepi
Jiwa yang merangkak ke nadi cinta
Di gaunku aroma subuh menyelinap
Cahaya dari negeri impi
Aku wewangian dari lembah rindu
Mengipasi airmata kelana
Yang tersasar di bukit rahmah
//
Jakarta, Juni 2020
Copyright Silvy
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi Aku AinNun, keren
Terima kasih
Keren sekali puisinya buk.
Penuh pesona puisinya Bunda. Terimakasih sudah berkunjung dan krisannya di blog saya. Sukses selalu Bunda.