JURNAL KEGIATAN HARIAN GURU

Oleh: Harnieti, M. Pd

Akhir-akhir ini guru juga diharuskan memiliki jurnal kegiatan harian. Jurnal kegiatan harian merupakan salah satu perangkat administrasi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pembuatan jurnal kegiatan harian ini dimulai semenjak diberlakukannya kurikulum 2013. Di mana jurnal merupakan perangkat guru yang berada pada buku kerja guru kurikulum 2013 yang terletak pada buku kerja kedua, yang terdiri dari kode etik guru, ikrar guru, tata tertib guru, pembiasaan guru, kalender pendidikan, alokasi waktu, program tahunan, program semester dan jurnal agenda guru.

Jurnal kegiatan harian atau agenda harian guru ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan guru di sekolah. mulai dari kegiatan pembelajaran di kelas, membimbing ekstrakurikuler atau kegiatan lainnya. Dengan menuliskan semua kegiatannya di buku agenda tersebut, akan sangat bermanfaat bagi guru. Manfaat tersebut antara lain, pertama, guru dapat menyesuaikan pelaksanaan kegiatannya dengan beban kerjanya. Berdasarkan beban kerja yang diatur dalam Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018, maka guru wajib berada di sekolah untuk melaksanakan tugasnya sebanyak 37,5 jam. Mengenai beban kerja guru di sekolah biasanya akan dicantumkan dalam SK pembagian tugas yang disusun oleh wakil kurikulum dan diketahui oleh kepala sekolah. Jadi guru dapat mempedomaninya dalam menulis jurnal kegiatan harian, di samping apa yang telah benar-benar dilaksanakan.

Kedua, sebagai bahan evaluasi. Jurnal kegiatan harian dapat dijadikan sebagai bahan bagi guru untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah terlaksana, belum terlaksana dan yang butuh tindak lanjut.

Ketiga, sebagai bahan bagi kepala sekolah dalam mencek pelaksanaan tugas guru. Kepala sekolah dapat mencek pelaksanaan tugas guru di sekolah melalui jurnal kegaitan harian yang dibuat guru. Sebab kepala sekolah dapat meminta guru untuk mengumpulkan jurnal kegiatan guru secara berkala, misalnya sekali dua minggu, sekali sebulan dan lain-lain sesuai kebutuhan dan kebijakan kepala sekolah.

Keempat, memudahkan pengawas sekolah dan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengontrol pelaksanaan tugas guru di sekolah. Pengawas sekolah tidak mungkin setiap saat berkunjung ke sekolah, untuk itu penagawas sekolah dapat mencek dan mengontrol pelaksanaan tugas guru melalui jurnal kegiatan harian yang telah disusun guru dan ditandatangani oleh kepala sekolah sebagai legalitasnya.

Kelima, kelengkapan syarat administrasi guru. Membuat jurnal kegiatan harian guru adalah untuk melengkapi salah satu syarat kelengakapan administrasi guru sesuai tuntutan kurikulum 2013. Apabila dibutuhkan untuk usulan tertentu, maka guru pun dapat membuktikannya.

Menyusun jurnal kegiatan harian guru tidaklah sulit. Mirip dengan menulis buku diari, cuma bedanya jurnal kegiatan harian guru ditulis berdasarkan beban kerja yang telah ditetapkan dan pelaksanaannya oleh guru. Jurnal kegiatan harian, sesuai dengan namanya, maka sebaiknya ditulis oleh guru setiap hari. Sehingga ia ingat dengan apa yang telah dikerjakannya hari itu. jika ada yang tidak terlaksana sesuai dengan beban kerjanya, amka gruu dapat menuliskan alasannya pada kolom keterangan. Contohnya saja, kegiatan membimbing peserta didik mengikuti ekstrakurikuler tidak terlaksana karena guru rapat dinas, dan lain-lain. Sebab apabila dibiarkan kosong beberapa hari atau tidak tertib dalam pengisiannya, tentu guru akan lupa dengan apa yang telah dilakukannya setiap hari.

Mengenai formatnya tidak ada ketentuan yang baku dalam hal ini. Sekolah dapat saja menyepakati tentang model format yang dipakai atau merujuk kepada format yang diturunkan oleh Dinas Pendidikan setempat.

Banyaknya manfaat menyusun jurnal kegiatan harian, maka sudah semestinyalah setiap guru menyusun jurnal kegiatan hariannya di sekolah. sebab selama ini, jurnal kegiatan harian adalah hal yang sering terabaikan.