KAGET

Habis shalat Magrib, Hana merasakan sedikit lelah dari biasanya. Seharian ini memang banyak sekali urusan yang pekerjaan yang diselesaikannua. Belum lagi urusan rutin mengurus keperluan rumah tangga. Ia ingin rehat sejenak sambil nonton TV. Ngemil tentu cara asyik yang dilakukan ketika nonton. Untuk makan malam perutnya belum terlalu lapar.

Hana melangkah ke dapur. Mencari sesuatu yang bisa ia masak untuk dijadikan cemilan. Sebab makanan siap santap sudah habis. Ia tidak sempat berbelanja hari ini. Kebeulan yang tertinggal hanya kerupuk mentah. Hana pun segera beraksi. Diambilnya wajan kemudian diisinya dengan minyak goreng. Namun sebelum minyak panas ia mendengar handphonenya berdering. Hana segera berlari ke kamar untuk menjawab panggilan masuk. Mana tahu penting pikirnya.

Setelah sampai di kamar panggilan berhenti. Rasa penasaran membuat Hana membuka WhatsApp. Mana tahu yang nelpon nulis pesan. ternyata dugaannya benar. Ia segera membalas pesan dari temannya, Dewi. Tiba- tiba Hana mendegar teriakan Yudhi, anak bungsunya. "Mama...api kompornya besar sekali, aku takut" ucap snaknya dengan wajah pucat. Seketika Hana teringat wajan yang telah berisi minyak goreng yang ia panaskan tadi. Tanpa berkata apa- apa Hana segera berlari ke dapur. Didapatinya api kompor sangat besar. Hana sangat kaget. Walaupun dengan tubuh yang sudah gemetaran, ia segera mematikan api kompor. Kemudian ia berlari ke kamar mandi untuk membasahi handuk. Selanjutnya handuk yang sudah basah ia lemparkan ke wajan yang masih ada apinya. Akhirnya apipun padam. Tinggal lagi gemetaran di tubuh Hana yang masih tersisa. Hati- hati jika meninggalkan kompor yang sedang menyala.