Harnieti

HARNIETI, M. Pd, lahir 6 Agustus 1973 di Pilubang Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMEAN Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGAJAR DENGAN HATI, MENDIDIK DENGAN CINTA

MENGAJAR DENGAN HATI, MENDIDIK DENGAN CINTA

MENGAJAR DENGAN HATI, MENDIDIK DENGAN CINTA

Oleh: Harnieti, M. Pd

(Kepala UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak)

Guru adalah tenaga profesinal yang memiliki tugas mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan niali-nilai hidup dan kehidupan. Sedangkan mengajar adalah meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti mengembangkan keteranpilan peserta didik.

Dalam melaksanakan tugasnya di sekolah, seorang guru hendaknya mampu mencurahkan segala perhatiannya terhadap peserta didik. Guru harus mampu memahami karakteristik peserta didik. Sebab mengajar bukan hanya sekadar transfer of knowledge semata. Melainkan juga membentuk pola pikir dan prilaku peserta didik ke arah yang lebih baik.

Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Pada pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya agar memiliki sikap spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa dan negara.

Mengajar adalah seni. Jadi tidak ada guru yang persis sama gaya mengajarnya antara satu dengan yang lainnya. Selain itu juga tidak ada rumus yang bisa ditemukan agar guru mampu memiliki seni mengajar yang baik. Akan tetapi guru dapat mempelajarinya secara alamiah. Berdasarkan pengalaman mengajarnya, maka guru sebenarnya bisa merefleksi diri. Mempelajari cara-cara baik yang dapat dipakai dalam melaksanakan tugasnya.

Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka guru perlu menggunakan berbagai pendekatan, strategi, teknik, kiat, taktik dan sebagainya. Tetapi semua itu dapat terlaksana apabila seorang guru mampu melaksanakan tugas mengajar dengan sepenuh hati. Ia akan mampu menggunakan pancaindranya dalam mereka-reka trik yang tepat untuk digunakan. Teknik, kiat dan taktik yang digunakan antara satu orang guru dengan yang lainnya tidak akan pernah sama. Semua itu tergantung seni mereka masing-masing.

Selain mengajar dengan hati, maka seorang guru juga perlu mendidik dengan cinta. Sebab disamping mengajar, guru juga mempunyai tugas untuk mendidik. Mendidik dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak peserta didik ke arah yang lebih baik.

Menurut UU Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, mendidik adalah kegiatan seseorang dalam mendidik secara professional, yang membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah pada jalur formal.

Berdasarkan devinisi tersebut dapat dikatakan bahwa mendidik lebih ke arah pembentukan sikap dan karakter peserta didik. Di sekolah sering kita mendengar ada guru yang mengatakan peserta didiknya nakal. Hal ini dikarenakan sikap mereka yang dinilai guru kurang baik, dan tidak sesuai dengan keinginan sang guru. Sebenarnya tidak ada peserta didik kita yang bodoh, mereka mungkin ada yang lambat dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan, dan butuh waktu lebih untuk bisa menguasainya. Juga tidak ada peserta didik yang nakal, cuma mereka belum memiliki pemahaman tentang sesuatu yang benar, dan belum menemukan guru yang tepat untuk mengarahkan mereka supaya lebih paham.

Apabila guru mampu mendidik dengan cinta kasih, maka akan lebih mudah dalam mengarahkan perilaku peserta didik. Rasa cinta ada di dalam hati. Apabila sesuatu dilakukan dengan hati, akan diterima oleh hati. Hati memiliki sinyal yang kuat yang mampu menyambungkan antara satu hati dengan hati yang lainnya. Mendidik dengan cinta adalah pola mendidik yang didasari oleh nilai-nilai agama. Meletakan cinta dan kasih sayang sebagai modal utama dalam mendidik.

Pada zaman sekarang ini kebutuhan peserta didik terhadap guru tidak hanya sekadar knowledge. Sebab segala bentuk pengetahuan dapat diperoleh dari buku, internet serta sumber lainnya. Tetapi sikap yang baik, perhatian dan keteladanan seorang guru sangat dibutuhkan agar mampu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang berilmu dan beraklak.

Ciri-ciri guru yang mengajar dengan hati, dan mendidik dengan cinta kasih antara lain, pertama, tidak membeda-bedakan peserta didik. Setiap peserta didik tidaklah sama. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Baik kompetensi, sikap dan lain sebagainya. Untuk itu, guru yang mampu mengajar dengan hati dan mendidik dengan cinta kasih maka akan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kemampuan dan karakater peserta didiknya. Ada peserta didik yang cepat dalam menangkap pelajaran yang diberikan guru, ada juga yang sedang dan lambat. Untuk itu guru harus sabar dan bisa mencari trik yang sesuai dalam menghadapinya.

Kedua, mampu menghargai semua peserta didiknya. Guru yang mengajar dengan dengan hati dan mendidik dengan cinta akan mudah diterima oleh peserta didik. Ia akan dihargai, karena ia pun mampu untuk menghargai keberadaan setiap peserta didiknya.

Ketiga, mencintai bidang tugasnya. Apabila guru mencintai tugas dan profesinya, maka ia akan mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik, sepenuh hati dan bertanggungjawab. Hal ini dapat dilihat dari kepedulian dan kinerjanya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan beban mengajarnya.

Keempat, ikhlas dalam memberikan bimbingan kepada peserta didiknya. Guru tidak hanya sekadar di dalam kelas. tetapi seorang guru akan tetap menjadi guru bagi peserta didiknya kapan dan di mana pun. Guru seharusnya paham dengan berbagai permasalahan peserta didiknya. Apabila hal ini dapat dilakukan, maka setiap peserta didik akan mendapatkan pelayanan yang baik. Peserta didik yang diayomi dan dilayani sebagaimana mestinya, maka mereka akan mudah diajak untuk mau mengikuti apa yang kita arahkan. Sebab seprti yang sering kkita dengar,”Masuki dunia mereka, maka mereka akan mudah diajak untuk masuki dunia kita”,. Jadi ketika guru mampu memasuki setiap pribadi peserta didiknya, maka peserta didik akan mudah mengikuti pembelajaran dengan baik dan diarahkan untuk memiliki sikap yang lebih baik.

Kelima, bertanggungjawab dengan bidang terhadap tugasnya. Guru yang memiliki ketulusan dalam mengajar dan mendidik biasanya akan memiliki rasa tanggungjawab yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Ia biasanya akan mudah turut serta dalam menjalankan kegiatan sekolah dan mau terlibat secaara aktif dalam menangani setiap permasalahan terutama yang menyangkut peserta didik.

Keenam, dekat dengan semua peserta didik. Guru yang dekat dengan semua peserta didik, dapat dipastikan bahwa ia mempunyai kedekatan secara emosional denga peserta didiknya. Apabila adanya kedekatan emosional antara guru dengan peserta didik, maka biasanya akan mudah mengajak peserta didik sesuai dengan yang diharapkannya. Peserta didik akan merasa segan dan mau mendengarkan setiap kata-katanya.

Jadi dapat kita simpulkan, bahwa disamping menyiapkan segala perangkat pembelajaran, memiliki media, memakai pendekatan dan metode yang baik dalam mengajar, guru juga diharapkan memiliki ketulusan hati dalam mengajar. Apabila semua itu dapat dipadukan dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan, maka bisa kita yakini bahwa pembelajaran tersebut akan baik dan bermakna. Peserta didik akan mampu memahami hakikat belajar dan lebih baik. Selain itu mereka akan lebih baik juga dalam pembetukan pola pikir dan perilakunya. Semoga setiap guru mampu mengajar dengan hati dan mendidik dengan cinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu

17 Jun
Balas

Tulisan yang menarik dan menginspirasi.Salam literasi

17 Jun
Balas

makasih bu Arsiah, salam literasi

17 Jun

makasih bu Arsiah, salam literasi

17 Jun

Selamat Berkarya

17 Jun
Balas

Selamat Berkarya

17 Jun
Balas

Selamat Berkarya

17 Jun
Balas

Selamat Berkarya

17 Jun
Balas

Terimakasih Pak..sukses selalu

17 Jun

Mantul, informasi yang menarik

17 Jun
Balas

Makasih bu, sukses selalu

17 Jun



search

New Post