Harnieti

HARNIETI, M. Pd, lahir 6 Agustus 1973 di Pilubang Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMEAN Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
NILAI-NILAI DALAM PELAKSANAAN UPACARA BENDERA

NILAI-NILAI DALAM PELAKSANAAN UPACARA BENDERA

NILAI-NILAI DALAM PELAKSANAAN UPACARA BENDERA

Oleh: Harnieti, M. Pd

(Kepala UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak)

Upacara bendera adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, terutama di lingkungan pendidikan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap pagi Senin. Upacara bendera lebih akrab kita kenal di sekolah-sekolah. Walaupun di kantor atau lembaga lainnya juga melaksanakan kegiatan upacara bendera. Pelaksanaan upacara bendera di sekolah biasanya dipergilirkan untuk setiap kelas. Pelaksana ditunjuk dan biasanya ditentukan pada saat lokakarya sekolah. Kemudian dibuatkan daftarnya yang diketahui oleh wakil kesiswaan dan kepala sekolah.

Sebelum pelaksanaan biasanya kelas pelaksana mengadakan latihan terlebih dahulu. Latihan akan dipandu oleh wali kelasnya. Wali kelas akan menunjuk siswa di dalam kelasnya yang akan menjadi personil upacara. Mulai dari pemimpin upacara, pembaca naskah teks pembukaan UUD Negara tahun 1945, pasukan pengibar bendera, pembaca doa, pembawa teks Pancasila, tura, protokol, pemimpin lagu dan lain sebagainya. Selanjutnya yang tidak kebagian tanggungjawab biasanya akan digabungkan ke grup paduan suara.

Menurut Direktorat Pembinaan Kesiswaan, Dikdasmen Dikbud (1998), upacara bendera adalah kegiatan pengibaran bendera atau penurunan bendera kebangsaan RI yang dilaksanakan pada saat-saat tertentu atau saat yang telah ditentukan, dihadiri oleh siswa dan diselenggarakan dengan khikmad.

Selain itu menurut Suhadi (2015), upacara bendera adalah serangkaian perbuatan yang dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur, tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.

Beradasarkan devinisi di atas dapat kita simpulkan bahwa, pelaksanaan upacara bendera perlu dilaksanakan dengan tertib dan khikmad. Tujuannya adalah agar upacara bendera yang dilaksanaka setiap pagi Senin di sekolah tidak hanya sekadar seremonial dan kegiatan rutin semata. Melainkan ada nilai-nilai yang tertanam dalam diri siswa dari pelaksanaan upacara bendera tersebut.

Saat ini sering kita saksikan di lapangan, bahwa pelaksanaan upacara bendera belum mampu menanamkan nilai-nilai yang semestinya pada diri siswa. Masih banyak diantara siswa yang belum memahami dan menyadari tujuan dari pelaksanaan upacara bendera. Mereka mengikuti kegiatan upacara hanya karena memang ada jadwalnya. Tanpa memahami apa tujuan dan manfaatnya. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku yang mereka tampilkan saat mengikuti kegiatan tersebut. Masih banyak diantara mereka yang berbicara, berkelakar dan menunjukan sikap tidak sempurna ketika mengikuti upacara bendera. Selain itu masih ada diantara siswa kita yang sengaja tidak mengikuti kegiatan tersebut dengan alasan terlambat.

Menghadapi kondisi demikian tentu perlu pemikiran bagi kita selaku pendidik. Bagaimana mengupayakan tercapainya tujuan dari pelaksanaan upacara bendera di sekolah. Terutama dalam menanamkan nilai-nilai sikap bagi siswa kita, sesuai dengan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 28 Tahun 2018 tentang pedoman upacara bendera tanggal 25 Juni 2018. Hal ini juga terkait dengan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Pada pasal 5 Permendikbud Nomor 28 Tahun 2018 dinyatakan bahwa upacara bendera diselenggarakan oleh pejabat upacara antara lain, pembina upacara, pengatur dan pemandu upacara. Sedangkan pada pasal 6 disebutkan bahwa petugas upacara terdiri dari pembawa naskah pancasila, pembaca teks UUD 1945, pembaca teks janji siswa, pembaca doa, pemimpin lagu/dirjen, kelompok pengibar bendera dan paduan suara. Selanjutnya pada pasal 7 dinyatakan bahwa peserta upacara adalah kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik dan tamu undangan jika ada.

Berdasarkan tujuannya, maka nilai-nilai yang diharapkan muncul pada diri siswa dalam pelaksanaan upacara bendera di sekolah, pertama, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengikuti upacara dengan baik, tertib dan khikmad, diharapkan siswa dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa, yang dimulai dengan adanya rasa persatuan diantara sesama mereka. Mereka dapat memahami arti perjuangan para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Sehingga muncul dalam diri mereka keinginan untuk mengisi kemerdekaan dengan baik. Salah satunya adalah dengan cara belajar yang baik dan benar. Kedua, membiasakan siswa bersikap tertib dan disiplin. Selama mengikuti upcara mereka akan dituntut untuk mengikuti serangkaian kegiatan sesuai dengan protokoler upacara.

Ketiga meningkatkan kemampuan memimpin. Ketika siswa diminta sebagai pelaksana upacra, terutama sebagai pemimpin upacara, sebenarnya mereka telah berlatih untuk menyiapkan dirinya sebagai calon pemimpin. Mereka telah berlatih dalam mengatur dan mengendalikan sebuah kegiatan.

Keempat membiasakan kekompakan dan kerjasama. Pelaksana upacara tentu saja harus kompak dan dapat saling bekerjasama. Hal ini juga akan terbentuk ketika siswa ditunjuk sebagai pelaksanaa upacara. Mereka mau tidak mau harus kompak dan mampu bekerjasama dengan baik agar upacara berjalan dengan baik pula.

Kelima, menumbuhkan rasa tanggungjawab. Baik pelaksana maupun peserta dituntut untuk dapat bertanggungjawab terhadap dirinya dan tertibnya upacara bendera. Mereka dituntut mampu mengendalikan diri untuk mematuhi protokoler dan aba-aba selama pelaksanaan upacara bendera.

Keenam, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Jika upacara dilaksanakan siswa dengan baik dan benar, diharapkan mampu menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam diri mereka. Mereka mampu membangun rasa cinta terhadap bangsa dan Negara.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai guru, agar siswa mampu mengikuti upacara bendera dengan baik. Pertama, semua guru ikut terlibat dalam melaksanakan kegiatan upacara setiap pagi Senin. Jika semua guru terjun langsung dan ikut mengatur pelaksanaan upacara, maka akan lebih mudah untuk mengatur siswa agar tertib dalam mengikuti kegiatan upacara. Tapi jika guru tidak semuanya hadir. Atau hanya beberapa orang saja, maka ini akan memengaruhi terhadap semangat siswa. Kedua, memberikan contoh yang baik ketika pelaksanaan upacara sedang berlangsung. Contohnya adalah ketika kita meminta siswa agar tidak ada yang berbicara ketika upacara, maka tentu guru pun tidak ada yang melakukan hal yang sama. Sebab contoh perbuatan yang baik lebih bermakna bagi siswa dari hanya sekadar ucapan kata-kata.

Ketiga, adanya guru yang bertanggungjawab untuk mengatur barisan siswa per kelas. Jika dapat minimal satu orang guru berada di belakang barisan siswa. Sehingga akan menimbulkan rasa segan bagi siswa untuk berbuat yang tidak sesuai dengan ketentuan upacara.

Keempat, mengabsen siswa yang ikut upacara. Hal ini bertujuan agar siswa yang tidak hadir dapat terpantau dan kemudian bisa diproses. Apabila ini dilakukan dengan kontiniu dan tentu siswa akan ada rasa segan untuk melakukan pelanggaran.

Kelima, memberikan reward and punishman bagi siswa yang melaksnakan upacara dengan baik dan yang tidak. Pemberian reward bagi siswa yang melaksanakan upacara dengan baik, diharapkan mampu dicontoh oleh siswa lain. Sementara pemberian punishman yang mendidik bagi yang belum mampu melaksanakan upacara dengan baik, diharapkan memberikan pengertian bagi siswa lain, bagaimana semestinya mereka berbuat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget, salam.literasi. salam kenal.

15 Jun
Balas

Makasih bu Tyas, salam juga. semoga sukses

15 Jun

Makasih bu Tyas, salam juga. semoga sukses

15 Jun

Mantul pake bgt paparannya bun

15 Jun
Balas

Makasih bu Yasmanelly, salam literasi

15 Jun

Semakin hebat, teruslah berkarya.

15 Jun
Balas

Terimakasih Pak, sukses selalu

15 Jun



search

New Post