Harnieti

HARNIETI, M. Pd, lahir 6 Agustus 1973 di Pilubang Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMEAN Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENTINGNYA BAHAN AJAR SAAT MENGAJAR

PENTINGNYA BAHAN AJAR SAAT MENGAJAR

PENTINGNYA BAHAN AJAR SAAT MENGAJAR

Oleh: Harnieti, M. Pd

(Kepala UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak)

Sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang guru terlebih dahulu perlu menyiapkan segala perencanaan yang dibutuhkan saat mengajar. Umumnya keberhasilan guru saat mengajar sangat ditentukan oleh kesiapan perencanaan yang dimilikinya. Sesuatu yang direncanakan dengan baik, maka hasilnya juga akan baik. Salah satunya yang juga sangat perlu disiapkan oleh seorang guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas adalah bahan ajar. Sebab bahan ajar juga sangat menunjang keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar yang disusun sedemikan rupa, sesuai dengan ketentuan dan sistematika yang ada, akan sangat membantu bagi guru dan peserta didik ketika pelaksanaan proses belajar mengajar.

Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi tertentu. Selain itu bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yamg berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesaian secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya. (Widodo dan Jasmadi, dalam Lestari, 2013). Sedangkan menurut Pannen (1995), bahan ajar adalah materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Jadi berdasarkan devinisi di atas dapat kita simpulkan bahwa bahan ajar sangatlah penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Dalam hal ini peran seorang guru dalam menyusun bahan ajar sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Dalam menyusun bahan ajar, guru perlu mempedomani sistematika dan aturan yang berlaku.

Menggunakan bahan ajar saat mengajar akan sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Penggunaan bahan ajar dapat diatur oleh guru pada saat mengajar. Disamping juga menggunakan media pembelajaran yang telah direncanakan. Oleh sebab itu penggunaan bahan ajar semestinya juga terencana di dalam RPP guru, sehingga jelas kapan waktu menggunakan dan cara menggunakannya. Fungsi antara bahan ajar dan media pembelajaran jelas berbeda. Walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu sama-sama merupakan alat bantu untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Begitu juga halnya dengan guru, menggunakan bahan ajar pada saat mengajar akan mengurangi beban guru, sebab ia akan terbantu dalam menyampaikan dan memperjelas materi ajar kepada peserta didik. Cuma butuh ketekunan dan keseriusan dalam menyiapkannya.

Secara garis besarnya bahan ajar dapat dibedakan atas dua bagian. Bahan ajar non cetak (bukan cetak) dan bahan ajar cetak. Bahan ajar non cetak diataranya, slide film, strip, proyeksi computer, kaset, compact disk, video, dan lain-lain. Sedangkan bahan ajar cetak diantaranya, buku. hand out, diktat, modul, LKS, brosur, foto/gambar dan lain-lain.

Dalam pelaksanaan pembelajaran saat ini, kedua jenis bahan ajar tersebut dapat dilaksanakan oleh guru. Tergantung selera dan kemampuan guru itu sendiri dalam menyiapkannya. Selain itu kreativitas guru juga sangat menantukan bajan ajar yang dipakainya. Penggunaan bahan ajar tentu saja juga harus sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Disamping itu harus mudah dipahami oleh peserta didik.

Saat ini guru lazim menggunakan bahan ajar berupa diktat dan LKS. Kedua jenis bahan tersebut biasanya disukai guru karena sistematikanya mudah dan jelas, juga cara penggunaannya cukup gampang. Bahan ajar jenis diktat, apabila disusun sesuai sistematika dan ketentuannya, maka juga dapat dimanfaatkan guru untuk menambah angka kredit untuk kenaikan pangkat. ada beberapa keuntungan bagi guru yang memiliki bahan ajar diantaranya, Pertama, guru yang memiliki bahan ajar akan dapat membantunya dalam melaksanakan pembelajaran. Kedua, bahan ajar dapat dijadikan sebagai karya yang dinilai untuk keperluan kenaikan pangkat atau jabatan. Ketiga, menambah wawasan dan pemahaman guru tentang apa itu bahan ajar, jenisnya, serta cara penggunaannya. Keempat, dapat menambah penghasilan jika hasil karyanya tersebut di cetak, diterbitkan dan dipakai di lingkungan pendidikan.

Menurut Erma Widaryanti (2013), tujuan penyusunan bahan ajar adalah pertama, menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik. Kedua, membantu peserta didik dalam memperoleh dan menambah pengetahuannya disamping buku yang tersedia. Ketiga, memudahkan guru maupun peserta didik dalam belajar mengajar.

Selain itu, penyusunan bahan ajar yang tepat dan menarik minat peserta didik untuk belajar juga memiliki beberapa manfaat, antara lain, pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tutntutan kurikulum dan kebutuhan peserta didik. Sebab gurulah yang paham dengan semua itu. Kedua, tidak lagi menjadikan buku sebagai satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik. Ketiga, mengatasi permasalahan buku yang kurang di sekolah, atau bahkan tidak tersedia. Keempat, menambah wawasan dan pengalaman guru dalam menulis. Kelima, membangun komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik. Keenam, menambah angka kredit guru.

Sementara bagi peserta didik, bahan ajar akan bermanfaat, sebagai berikut; pertama, kegiatan belajar akan menjadi lebih menarik, karena ada variasinya dan tidak melulu disampaikan oleh guru. Kedua, kesempatan belajar secara mandiri/kelompok meningkat. Ketiga, mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap materi pembelajaran.

Penyusunan bahan bahan ajar yang baik. Semestinya memperhatikan ketentuan yang berlaku. Tujuannya agar bahan ajar yang dibuat oleh guru dapat dipergunakan sesuai dengan manfaat yang telah dibahas di atas. Untuk itu penyusunan bahan ajar harus memperhatikan prinsip-prinsip tertentu seperti, mulai dari yang mudah, untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak. Kedua, mampu mengetahu pencapaian kompetensi peserta didik. Selain itu prinsip penyusunan bahan ajar antara lain. Pertama, prinsip relevansi atau kesesuaian. Maksudnya adalah bahan ajar yang disusun harus sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi. Kedua, prinsip konsistensi atau keajegan, yaitu berupa kesesuaian materi dengan tuntutan kompetensi. Ketiga, adequacy atau kecukupan, yaitu dimana materi yang direncanakan memadai atau cukup membantu peserta didik dalam menguasai KD. (https://www.pondok.belajar.com).

Mungkin terdapat beberapa prinsip lainnya, yang harus menjadi perhatian guru pada saat menyusun bahan ajar. Tetapi yang terpenting adalah mempedomaninya agar bahan ajar yang disusun lebih berkualitas.

Pembuatan atau penyusunan bahan ajar dapat dilakukan guru dengan berbagai cara, baik secara mandiri maupun secara kolektif. Penyusunan bahan ajar secara kolekti dapat dilaksanakan melalui kegiatan KKG/MGMP. Setiap guru dapat berperan aktif dalam menyusun bahan ajar secara kolektif tersebut. Pengurus KKG/MGMP dapat menyiasati penyusunan bahan ajar dengan cara mendatangkan narasumber untuk menambah wawasan dan pemahaman guru tentang bahan ajar. Selanjutnya dapat ditentukan jenis bahan ajar yang akan disusun. Kemudian tinggal membagi guru atas beberapa kelompok kerja, dan setiap kelompok memiliki satu KD (Kompetensi Dasar) untuk disusun bahan ajarnya. Selanjutnya setiap guru dapat melakukan editing atau revisi bahan ajar yang telah disusun tersebut untuk disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan di sekolahnya. Jadi mengingat banyaknya manfaat dan keuntungan bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran, maka semestinya setiap guru dapat membuat bahan ajar. Semoga dengan memanfatakan bahan ajar pada saat pembelajaran dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan kompetensi guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat ya bu, Lanjutkan ke karya berikutnya

03 Jun
Balas



search

New Post