Harnieti

HARNIETI, M. Pd, lahir 6 Agustus 1973 di Pilubang Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMEAN Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBUAH PENGKHIANATAN (Part ke-30)

SEBUAH PENGKHIANATAN (Part ke-30)

SEBUAH PENGKHIANATAN

Part 30

Pov. Rendi

Hatiku hancur, harapanku untuk kembali bersama Putri benar-benar sudah pupus. Ia akan pergi jauh, dan tidak mungkin kutemui lagi. Aku pulang dengan perasaan tidak menentu. Ada sesuatu yang berharga yang hilang dihatiku. Perasaanku hampa, tak bergairah. Pikiranku terasa buntu, tubuhku lemah serasa tak bertulang.

Aku mengemudikan mobil dalam perasaan kosong dan tidak konsentrasi. Entah berapa kecepatan mobil yang kukendarai, aku tidak peduli. Mungkin inilah yang dirasakan Putri dulu. Ketika ia harus mengemudikan mobil setelah mengetahui latar belakangku yang sebenarnya. Tidak begitu menunggu lama, aku telah mendapatkan balasan dari dosa dan kesalahanku pada Putri. Belum pernah aku merasakan sakit dan kecewa karena ditinggalkan seorang wanita. Biasanya malah aku yang meninggalkan mereka. Mungkin ini karmaku, aku membantin. Tiba-tiba… Prakkk..prakkk.........aku tidak tahu lagi apa yang terjadi. Aku kehilangan keseimbangan, sehingga mobilku tidak terkendali. Aku kecelakaan karena menabrak trotoar jalan. Aku tidak sadarkan diri.

***

“Aku ada di mana?” tanyaku dengan suara lemah.

“Alhamdulillah, kamu sudah sadar Yah!, tiga hari lamanya Ayah tidak sadarkan diri akibat kecelakaan itu”. Papar Irma menjelaskan.

Rupanya aku mengalami kecelakaan yang cukup serius. Sehingga membuatku tidak sadarkan diri. Untunglah aku masih selamat. Berarti Allah masih sayang kepadaku. Aku berjanji akan menjadi hamba-Nya yang lebih baik lagi. pengalaman hidup telah membelajarkanku untuk iklas menerima segala ketentuan-Nya.

***

Seminggu kemudian aku diperbolehkan pulang. Tampak perawat sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Ia meminta istriku untuk menemui bagian administrasi rumah sakit ini. Tiba-tiba aku mendengar ada yang mengetuk pintu. Rupanya Herman dan juga Ines datang menbezukku. Mereka berdua terlihat cukup akrab. Mungkin ada sesuatu hubungan yang istimewa di antara mereka. Ahh.. aku belum mau menduga sampai sejauh itu. Kalau pun ia, itu adalah hak mereka. Toh mereka sama-sama masih jomblo. Tidak seperti aku, yang menyimpan cinta untuk perempuan lain, selain istriku. Rumah tanggaku yang tak bahagia membuatku hanyut dalam asmara yang tak semestinya.

“Kamu kenapa sampai begini Bro…? Tanya Herman yang tampak serius memandang ke arahku.

Aku hanya tersenyum kecil menjawab pertanyaan temanku itu. Ada perasaan lain yang hadir kembali ketika melihat Ines. Ya, mungkin karena Ines adalah sahabat terdekatnya Putri, sehingga ingatanku pun langsung kembali kepada wanita yang saat ini telah menjadi milik orang lain. Sesaat menyeruak kembali rasa pedih di hatiku.

“Cepat sembuh ya Mas Rendi!, ucap Ines kepadaku.

“Ini pasti gara-gara kamu tidak hati-hati bawa mobil habis ketemuan dengan Putri hari itu ya?, tuduh Herman kepadaku.

“Kamu harus melupakan semua yang telah terjadi antara kalian. Sebab kalian telah mempunyai kehidupan masing-masing”. Ucap Herman menasehatiku.

Untung saja Irma masih mengurus administrasi kepulanganku. Sehingga ia tidak mendengar ucapan Herman barusan. Jika ia dengar, mampuslah aku. Tiap hari aku akan menerima kata-katanya yang membuat aku pusing. Ia tidak akan berhenti menstresingku nantinya. Habis ini pun ia pasti akan mendesakku dengan pertanyaannya, mengapa aku sampai kecelakaan di daerah itu. Padahal setahunya aku hari itu ke kantor.

***

Ini adalah bulan keenam sejak kepindahan Putri ke Australia. Aku bahkan tidak pernah lagi mendengar kabar beritanya. Apakah dia bahagia di sana? Dan telah benar-benar lupa tentang kisah cinta kami? Entahlah, yang jelas aku masih berusaha menata kehidupan rumah tanggaku kembali. Herman benar, aku harus belajar menerima kenyataan, bahwa Putri bukanlah jodoh yang disiapkan Allah untukku. Aku akan belajar lagi mencintai istriku seperti dulu. Ya, itulah pilihan hidup yang harus kujalani saat ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap!

13 May
Balas

terimakasih Pak Edi Purwanto

13 May

Hidup mesti belajar dari kesalahan

13 May
Balas

Terimakasih bu Puspa Dani

13 May

Itu memang seharusnya....

13 May
Balas

mks bu

13 May

keren, realistis

13 May
Balas

Mks Pak Edi Sutopo

13 May



search

New Post