Semenjak terjun dari hari ke 100 dalam tantangan guru menulis pada 10 April 2022, saya belum memulai untuk menulis lagi. Entahlah mengapa seperti itu, yang jelas rasa sakit akibat terjun belum hilang. Apalagi yang mengakibatkan terjun ini tidak hanya karena saya lalai menulis karena saya menulis di waktu malam. Namun, terjadi eror juga pada web gurusiana yang sampai pagi masih saja eror sehingga untuk melanjutkan menulis tantangan ke 101 hari harus terhenti.

Sudah hampir sebulan lebih kegiatan menulis terhenti sama sekali. Sebenarnya tidak menulis sehari saja terasa ada yang kurang bagai sayur asem tanpa garam. Namun, jika ingin kembali menulis ada rasa trauma yang dirasa, khawatir terjun kembali.

Selama tidak menulis saya hanya SKSS saja dan membaca artikel-artikel yang masuk di web gurusiana. Banyak artikel yang memotivasi saya untuk kembali menulis, bahkan ada salah satu artikel yang saya baca, di artikel tersebut penulis menulis bahwa beliau sering kali terjun dari tantangan menulis, bahkan beliau pernah terjun di hari ke 350 hari. Namun, itu tak menyurutkannya untuk terus menulis. Dengan cintanya menulis, beliau mulai dari tangga ke satu.

Membaca artikel beliau membuat saya terenyuh, beliau yang tidak hanya sekali terjun tapi bisa bangkit lagi, sedangkan saya baru sekali terjun tapi sudah menyurutkan tekad dan semangat saya untuk menulis. Dengan mengucapkan Bismillah, saya akan memulai kembali menulis walaupun mungkin tidak mengikuti tantangan guru menulis, tapi saya akan terus menulis sampai denyut nadi di tangan terhenti.

#AyoBangkit

#SemangatMembara

#SalamLiterasi