𝙷𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚗𝚝𝚞𝚑 𝚑𝚊𝚝𝚒, 𝚊𝚍𝚊 dua orang remaja, laki-laki dan perempuan 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 minimarket, 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚔𝚒-laki𝚗𝚢𝚊, 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 yang 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊. 𝙺𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊 anak perempuan 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊, 𝚝𝚒𝚋𝚊-𝚝𝚒𝚋𝚊 𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚎𝚐𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚒𝚗𝚝𝚞 minimarket itu agar terbuka 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚒𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚊𝚑𝚞𝚕𝚞. 𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚙𝚎𝚛𝚜𝚒𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚐𝚊𝚛 𝚒𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚊𝚑𝚞𝚕𝚞 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚍𝚎𝚙𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊. 𝙽𝚊𝚖𝚞𝚗, 𝚝𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚜𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔 perempuan 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙 𝚖𝚎𝚖𝚙𝚎𝚛𝚜𝚒𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚜𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 tetap 𝚖𝚎𝚖𝚎𝚐𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚒𝚗𝚝𝚞 minimarket tersebut. Akhirnya saya keluar dan disusul oleh anak perempuan itu. Saya ucapkan terima kasih dan ternyata saya lihat anak perempuan ini cantik sekali. 𝙳𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚗𝚒𝚕𝚊𝚒 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚗, 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 ini adalah bukti bahwa akhlak atau adab lebih tinggi daripada ilmu, Abu Zakariya An Anbari rahimahullah mengatakan:

علم بلا أدب كنار بلا حطب، و أدب بلا علم كروح بلا جسد

Artinya: “Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” (Adabul Imla’ wal Istimla’ [2], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi).

Adab atau akhlak yang dimiliki oleh sessorang itu pada intinya merupakan didikan yang biasa diterima di lingkungan keluarga dan ditambah lagi dengan lngkungan pertemanan. Jadi jika orang tua mendidik secara buruk, maka hasilnya pun demikian, anak-anak akan berperilaku buruk.

Setelah anak perempuan itu pergi jauh, tak terasa saya mendoakan anak perempuan itu untuk kesuksesannya. Dengan adaya the power of adab maka pintu kesuksesan akan terbuka lebar.

Oleh sebab demikian, yuk, beradablah kita di manapun berada. Setinggi apapun ilmu kita bila tidak didahulukan dengan akhlak atau adab maka tidak akan membawa kesuksesan dan keberkahan.