Haryanto25

SMP Negeri 1 Kalibagor Bimbingan dan Konseling BK UNNES 2012 Berbuat Saja Titik ! ...

Selengkapnya
Navigasi Web
''Vespaku Dosa Apa?''

''Vespaku Dosa Apa?''

'Dek, besok kalo sudah besar mau jadi apa?'

'Mau jadi dokter biar bisa ngobatin orang sakit, mau jadi polisi yang keren dan gagah'

Yah, sedikit banyak diatas merupakan percakapan saat-saat berada diusia yang menyenangkan dimana hal yang menyebalkan biasanya hanya seputar menginginkan sesuatu tapi tidak dituruti orang tua kemudian hanya bisa menangis dan merengek.

Sepele?

Tidak ! Mimpi merupakan hak setiap anak dan hak mereka untuk mewujudkannya.

Kenapa hak mereka untuk mewujudkannya?

Remaja merupakan masa dimana ia mendapatkan banyak hal yang baru. Kebahagiaan, keinginan, tantangan yang semua bisa berasal dari dalam dan luar diri masing-masing individu.

'Kamu besok lulus SMA mau jadi apa?' tanya seorang guru

'Emm belum tau pak, belum nemu pak, ah nanti pak masih kelas satu ini' kalimat demikian dengan disertai wajah santai dan bahkan bingung menyelimuti remaja SMA. Dan apabila mereka jawab dengan yakin pula, tak jarang entah itu teman atau lingkungannya mencela, meremehkan dan atau bahkan hanya menganggap angin lalu dan mimpi yang terucap pun banyak yang terbawa oleh angin entah pergi begitu saja, alhasil mimpi yang dari kecil ia lantangkan ketika remaja yang seharusnya semakin dekat ia dengan mimpinya malah semakin berkabut dan semrawut.

Seorang remaja dari desa bermodalkan mimpi, semangat, yakin dan vespa dibawanya dari rumah pukul setengah 7 pagi menuju sekolah. 'teteet,teteet' nada klakson vespa yang khas menyapa pak satpam berseragam gagah yang standby didepan sekolah untuk mengatur lalu lintas, knalpot yang berpolusi menyapa wajah cerah siswa-siswi dan disertai gerakan tangan menuju mulut dan hidung karena polusi hasil dari pembakaran mesin vespa yang dikendarainya. Senyum ramah dilontarkan beriringan dengan bunyi klakson 'tetet tetet'. Balasan senyum dari teman dan tak jarang juga pandangan sebelah mata anak gadis yang menganggap remaja bervespa itu dengan tampilan kampungan ia jumpai.

Mengatasnamakan masa depan, 2,5 tahun dia belajar di SMA tersebut menandakan ia harus mulai menentukan langka selanjutnya.

Hei mau lanjut kemana, mau jadi apa? Rentetan pertanyaan dengan wajah memandang vespa saat diparkiran dilontarkan oleh seorang siswa.'

'Semarang, mau jadi guru' jawab remaja bervespa itu dengan yakin.

'Oh...' respon teman disertai wajah yang ditutupi tangannya saat berada disamping vespa.

Remaja bervespa tidak sempat membalas respon temannya itu karena hari mulai gelap pertanda mau turun hujan. Sesampainya dirumah ia memikirkan apa yang menjadi keinginannya dimasa depan itu ditemani hujan.

Tiba saat pendaftaran untuk masuk Perguruan tinggi lelaki bervespa tersbut mencoba peruntungan melalui jalur SNMPTN undangan, hanya 'bismilah, klik' suara yang terdengar didepan monitor saat mengisi form pendaftaran dan keheningan yang disertai harap akan mimpi seorang remaja yang setia ia bawa sampai SMA.

Kriiiing, 'bunyi telfon di handphone ibu.

'Hallo, siapa ya?' tanya ibu saya

'Ini yosia bu' jawab teman remaja bervespa itu

'Oalah, mas yosia. Gimana mas yosia tumben telfon?' tanya ibu saya dengan wajah penuh tanda tanya

'Yosia ketrima kuliah di semarang bu, yanto gimana bu ketrima tidak?' tanya yosi

'To, to, tooo' teriak ibu kepada remaja bervespa itu

'Duh anaknya lagi tidur di kamar, kebetulan ibu belum tau yanto ketrima atau tidak' ucap ibu penuh harap

'Ada username sama paswordnya tidak ya bu, biasanya yanto tulis dibuku kecil bu' ucap yosi

'Oh iya sebentar mas yosi' ibu dengan semangat mencari buku kecil dalam tas

'Mas yosi mas yosi, ini mas ketemu catet yaa' ucap ibu dengan semangat dan gugup

'Iya bu, sudah saya catat bentar ya bu jangan dimatikan dulu telfonnya ini sedang proses' ujar yosi dengan nada menenangkan

'Bu, bu selamat bu yanto ketrima satu universitas sama yosi bu' yosi dengan nada gembira

'To, to, toooo' teriak ibu lagi dengan semangatnya

'Oh selamat ya mas yosi, terimakasih sudah merepotkan' ibu dengan girangnya langsung menutup telfon dan masuk ke kamar membangunkan remaja bervespa itu.

'To, to, too kata yosia kamu ketrima satu universitas dengannya' girang dan napas tidak stabil menyampaikan berita kepadanya.

'Alhamdulillah' respon nada datar yang remaja vespa itu lontarkan

Termenung di kamar yang hanya bisa dilakukan remaja bervespa itu karena keberaniannya

'To, to, tooo ini kartu keluarga, akta di foto copy dulu sapa tau besok butuh' ibu sembari membuka dokumen-dokumen penting dalam lemari

'Bu, buuu apa ibu ada uang buat yanto kuliah disana'' tanya yanto dengan wajah datar dan suara lirihnya

'Ngomong apa si kamu ini,seharusnya kamu bersyukur tidak semua anak bisa dapet kesempatan kaya gini!' balas ibu dengan nada tinggi

'Tapi bu, kan...' sela yanto dengan lirih

'Udah, ngga perlu mikir macem-macem. Itu urusan ornag tua, ingat ini mimpimu dan kita masih punya Tuhan yang maha kaya' ucap ibu sembari mengelus-ngelus rambut yanto dengan senyum dan mata berbinar-binar

Dug, seketika jantung yanto bekerja lebih cepat dan kantuk hasil dari tidur remaja vervespa itu hilang karena kalimat ibu itu.

4,5 tahun remaja bervespa itu ia lalui ditanah rantau untuk menimba ilmu dan ia harus balik kampung karena studinya telah dilaluinya. Tiba saatnya ia harus melamar pekerjaan, tiap pagi ia mandi dan memanasi vespanya dengan penuh harap untuk memasukan lamaran pekerjaan. Menunggu adalah pekerjaan sampingan dan pekerjaan utamanya adalah kesana kemari mencari informasi lowongan pekerjaan. Tidak sempat memikirkan penampilan, dan teriknya mentari ia tetap membelah riuhnya jalan raya dengan vespa dan penuh semangat.

Hari demi hari penuh harap dan siaga dengan telfon genggamnya siapa sangka ia dapat panggilan untuk mengikuti tes di sebuah SMA di daerahnya. Dan nampaknya menunggu merupakan paket dalam sebuah perjuangan, ia menunggu hasil tes dan kabar.

Sapa sangka anak kecil yang menjadi remaja bervespa dengan modal mimpi, semangat itu sekarang dapat meraih mimpinya menjadi guru kontrak di sebuah SMA.

Mimpi tanpa semangat adalah fana, mimpi dengan semangat adalah nyata.

Bermimpilah anak indonesia, dengan semangat kamu bisa !

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip! Mantap! Lanjutkan!

12 Nov
Balas

Matursuwun pak edi

12 Nov

Alhamdulillah,OK banget critanya.Bravo P.Haryanto

12 Nov
Balas

Terimakasih bu lili

12 Nov

Ok banget..bahasanya gaul

12 Nov
Balas

Ok banget..bahasanya gaul

12 Nov
Balas

Matursuwun bu tarsih

12 Nov



search

New Post