Derai-derai asa

Coretan Hasan Basrie Alcaff

+++++++++++++++++++++++

Derai langit biru alirkan kerinduan di lorong hening di gang sempit,

Anak-anak angsa berkejaran mengais hidup pada sebatang ranting di kali Cisadane,

Ada sosok yang melukis getaran Sukma di kanvas lusuh di beranda gubuk sebatang kara,

Di dengarnya nyanyian dzikir di balik tabing bertalu-talu,

Cucuku,....

Tidurlah sayang....

Mamah belum pulang

Berperang di Medan garang

Mengangguk cita hingga di jalan seberang

Dipintanya seonggok asa dalam istana...

bak Abdurrachman bin Auf

Kalung kan rasa pada bingkai pinta

Sayapkan asa pada pucuk bukit Payudan,

hingga bah menyapu keserakahan,

juga larva dan magma alirkan ke sudut harapan anak manusia yang terjala luluhnya cinta,

Rabb...

Tak ada lagi pinta kecuali hening nya rasa di istana sang raja,

Saat sang nenek tua semburkan do'a dari bibirnya.." Allahumma Maalikul Mulka thu'til Mulka man Tasyaa....." Tiba-tiba lahar KUN tumpah menyapu jagad raya,

Di kejauhan senandung tembang melayang-layang di pelangi alam,

// dipintanya kesendirian

dipintanya kesalihan

Dipintanya keselamatan

Saat gempa bumi, tsunami, bah tumpah di pekarangan rumah mungilku,

Seisi istana melayang di atas nirwana

dan aku berharap kelak kalian mampu menepi di dibibir Surga bersama bidadari Ilahi.

Saat aku titipkan berkas lampat

Tuk Sang Penguasa Raja Diraja

Pangeran Gusti Allah SWT.

##

( Kado buat Raisa Aminatus Syarifah &

Abdurrachman Ashraf Ba'asyir ).