Berbicara tentang kehidupan tak ubahnya kita membicarakan tentang "Kekasih'.Bayangkan manusia jika sudah berbicara tentang uang, Rasa-rasanya tak mengenal capek,lelah, siang malam ia tak peduli, dicarinya ia penuh semangat, padahal kata agama semakin dikejar makan akan semakin jauh. Bak fatamorgana selalu menggoda kita dengan bayang-bayang semu,vsementara Alquran menjelaskan " walalau aakhiratu khairuw wa abqa", kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekalvselama,-lamanya. Lihat pula QS. Al Hadid :20 " Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak........"

Sementara jika kita berbicara tentang kematian, sudah menjadi sunnatullah, manusia  past merasa takut. Entah takut dengan siksa kubur akibat ulah dirinya sendiri, atau karena ia selalu berbuat maksiat, dosa, menipu, korupsi, makan uang rakyat dsb. Atau ada juga manusia takut mati karena telah merasa terlalu enak dan puas dengan berlimpahnya materi saat hidup di dunia. Padahal bagi orang yang beriman ' Kematian " itu terasa nikmat yang paling besar, sebab ia akan segera berjumpa dengan sang Khaliq - Allah SWT. " Kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. (QS A Fajr (89): 20. " Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan jangsnlah ia mensekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya, (QS Al Kahfi (18): 110. 

Wallahu a'lam bis showaab.