Waktu kita kecil dulu, seorang guru menasihati kita, kata," Hei sayangi yang lebih kecil darimu dan hormatilah yang lebih besar darimu."

Kasih Ibu tak ada batasnya, sementara kasih anak terbatas. coba kita bayangkan seorang ibu tengah malam bangun gara-gara anak kesayangannya terbangun karena gigitan nyamuk, tak ada harapan lainnya kecuali agar si buah hati tak terganggu tidurnya. saat si kecil demam, sang ibulah yang gelisah, dia mencarikan obat untuk secepatnya turun panasnya, gerimis turun tak dirasakan olehnya dengan harapan agar anaknya cepat sembuh. sungguh mulia seorang Ibu.

kontradiktif sekali dengan kita sebagai anak. bila datang seorang ibu ke rumah kita, kita sudah mulai suudhan dengannya, padahal seorang ibu datng ke rumah kita, kata nabi saw. mendatangkan keberkahan. apalagi jika seorang ibu yang sudah tua renta banyak yang dirasa, tapi tak seperti kita, dia simpan erat-erat kegelisahan batinnya, dia sembunyikan rasa getir kehidupannya. jika ditanya, dengan senyum dia berkata, " aku datang kemari ingin lihat cucu, lihat kamu tak ada apa-apa. kalau memang kalian pada sehat, Ibu senang sekali. Dan Ibu tak berlama-lama lagi mohon pamit.

sungguh apa yang bisa kita balas, Ibu telah tiada, senyuman yang biasa dulu sunggingkan pada kita sudah tak pernah kita akan temui lagi, aku cuman bisa berdoa, " Ya Allah ya Tuhan kami, lindungilah ia, sayangilah ia, lappangkan kuburnya, ampuni dosa-dosanya dan terimalah amal ibadahnya, dan masukkan ia ke sourgaMu...aamiin.