MAHASISWAKU...
Sebutan guru atau dosen sebetulnya tak ada bedanya, sebab profesi yang disandang oleh keduanya sama - Mengajar, hanya saja memang beda penampilan. Yang paling melekat di otak anak-anak sekolah adalah guru tanpa jasa, guru adalah obor dari kehidupan sebuah negara. Saya tak menemukan istilah yang menggambarkan seorang dosen. Inilah perbedaan persepsi yang mencolok diantara keduanya.
Maka aku asumsikan antara Guru dan Dosen dalam puisi.
Guru...
adalah sosok yang stag
dari dulu ya tetap guru
padahal murid-muridnya sudah melanglang buana
sementara guru tetap dengan sepedanya
paling-paling naik motor
dan itu dari hasil kredit
alhamdulillah keikhlasan yang membedakan
lain halnya dengan
Dosen.....
Berpenampilan perlente
biasanya dosen muda yang baru mengajar
sok killer....sok disiplin......
padahal jarang membaca
dan jarang menulis
apalagi meneliti
mau dibawa kemana negara ini
sementara negara tetangga
sudah mengukir langit
sudah melukis laut
sudah melukis awan
sementara dunia kita ???
masih sibuk dengan RPP
masih sibuk dengan silabus
masih sibuk dengan alat peraga
dan administrasi lainnya.
semoga di lain waktu ada Menteri Pendidikan
yang Revolusioner
.....
paling tidak seperti Pak Anies Baswedan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Untuk sahabat-sahabatku yang gila nulis....coretan saya tersebut sebetulnya hasil analisis sederhana di berbagai perguruan tinggi di daerahku. Banyak dosen-dosen yang kesehariannya kuajak dialog tentang "Menulis", maaf mereka tak merespon positif, alasannya, tak punya waktu banyak, tak bakat, takut dan sebagainya. sungguh miris aku.
Mantap, Pak! Jangan lupa berkunjung ke tulisan saya
Hiihihi... Jadi malu sendiri saya pun dapat gelar killer disemester awal ketika mengajar Mahasiswa Universitas Terbuka dan Muhamadiyah