Tegakkan Shalat

Anak haji Rohmah ke-6 alumni ASMI (Akademi Sekretaris Indonesia), kampus ungu yang cukup tenar di zamannya ketika itu bernama Siti Zuhriyah. Siti Zuhriyah yang akrab dipanggil dengan Titi pernah menemui ummi haji Rohmah. Kemudian Titi bercerita tentang ekonomi keluarganya yang sedang terpuruk. Ummi, kenapa sih Titi diuji terus dengan kemiskinan, kesusahan dan kesulitan materi ? padahal Titi rajin shalat, rajin ngaji seperti yang ummi selalu amanatkan. Percuma Titi shalat kalau begitu..

Ummi haji Rohmah kaget mendengar anaknya berbicara seperti itu. Tapi dengan pengalamannya, beliau mendekati anak perempuannya yang berambut keriting itu. Sambil berkata dengan lemah lembut dan mengusap air matanya, Titi anakku, jangan berkata begitu nak. Sabar. Roda berputar. Saat ini kamu di bawah, insya allah besok kamu akan ke atas. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. (al-Baqarah: 45).

Pertanyaan ummi, sudah benarkah shalatmu? Sudah benarkah wudhumu? Khusyu’ kah shalatmu ? apa tujuanmu shalat?. Coba kamu jawab pertanyaan ummi dalam hatimu. Renungkan.

Sekadar ummi ingatkan kepada Titi. Uwan (panggilan untuk ayah kami almarhum) Haji Muhammad Zen, pernah bicara sama ummi. Dalam Islam, kedudukan shalat khususnya shalat 5 waktu, menempati posisi vital dalam kehidupan beragama. Shalat diibaratkan tiang agama. Bisa kita bayangkan jika suatu bangunan tanpa tiang, mungkinkan ia bisa berdiri tegak?

Shalat juga merupakan suatu perkara atau urusan yang dikatakan oleh Rasulullah sebagai perkara yang pertama kali dihisab pada hari kiamat nanti.

Shalat yang baik dan tetap itu akan melahirkan kedisiplinan dalam jiwa. Orang yang di dalam jiwanya telah tertanam kebiasaan disiplin berarti ia telah memiliki kekuatan jiwa.

Uwan, ayahmu dalam ceramahnya pernah berkata ada tujuh kedisiplinan yang dihasilkan dari shalat yang baik dan teratur, yaitu.

1. Disiplin kebersihan. Orang yang memperhatikan tata tertib shalat dan teliti terhadap aturan-aturan shalat akan senantiasa bersih. Bersih badan, bersih pakaian, bersih lingkungan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR Muslim)

2. Akan terbina disiplin waktu. Ketika mendengar suara adzan kita akan segera harus shalat.

3. Akan terbina disiplin kerja. Dalam shalat jamaah ada imam yang terikat oleh tata cara shalat berjamaah. Kita tidak bisa berbuat seenaknya. Dengan shalat jamaah akan terbina disiplin masyarakat, patuh terhadap komando, dan makmum tidak boleh mendahui imam.

4. Akan terbina disiplin berpikir. Dalam shalat kita harus khusu’. Syarat berfikir itu ialah kemampuan berkonsentrasi dan hal itu dibina dalam shalat, sebab ada bermacam-macam gangguan pikiran yang dilakukan oleh setan ketika kita shalat.

5. Disiplin mental. Orang yang istiqamah dan baik shalatnya, mentalnya akan sehat, mentalnya akan senang, lebih-lebih kalau ditambah dengan shalat tahajud, shalat dhuha, dan shalat-shalat sunnah lainnya.

6. Akan terbina disiplin moral. Orang yang istiqamah dan baik shalatnya, akhlaknya akan menjadi baik.

7. Disiplin persatuan. Hal ini terlihat jelas dari manfaat shalat berjamah.

Dalam surat al-Baqarah ayat 45, Allah berfirman,

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu ..”

Maksudnya Anakku Siti Zuhriyah, Jika Kamu mengalami kesulitan, baik itu kesulitan rumah tangga, kesulitan keuangan, atau kesulitan kantor, maka kuatkanlah jiwa Kamu dan tetaplah untuk menjaga kesabaran, rajin-rajinlah mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan shalat untuk memohon agar Kamu dapat mengatasi kesulitan tersebut. Shalat, shalat dan shalat. Sabar, sabar dan sabar.

Wudhulah nak, Shalat sekarang. Tegakkan shalatmu dengan khusu. Ummi selalu berdoa buatmu.