Bulan Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim sedunia. Betapa tidak, sebab bulan ini sebagai penentu tingkat keimanan seorang hamba. Hanya orang-orang yang memiliki iman yang kuat yang mampu menjalankan ibadah-ibadah istimewa pada bulan ini. Salah satu ibadah yang istimewa itu adalah puasa. Ibadah ini yang menyebabkan bulan Ramadan istimewa. Karena tidak ada puasa satu bulan penuh pada bulan-bulan yang lain.

Sehingga sejak ditetapkannya 1 Ramadan jatuh pada hari senin tanggal 6 Mei 2019 oleh Kementrian Agama maka seluruh umat Islam di Indonesia wajib melaksanakan ibadah puasa. Ya benar saja, tadi pagi setiap rumah yang ada di sekitar tempat tinggal saya terdengar gaduh dengan kegiatan makan sahurnya. Semua terdengar sangat bersemangat. Wajar, kan hari pertama.

Namun dari tahun ke tahun yang pernah saya lewati. Ada fenomena sosial yang sangat mengusik hati. Banyak para orang tua yang mengajarkan anak-anaknya berpuasa dengan sedikit memaksa. Sehinggga tidak sedikit anak-anak yang melaksanakan ibadah puasa dengan keterpaksaan. Memang, untuk melatih anak menjadi kuat berpuasa itu terkadang dibutuhkan sedikit memaksa. Asal orang tuanya juga berpuasa. Ini dia yang saya katakan "merasa jadi malaikat". Tidak sedikit orang tua memaksa anaknya berpuasa sementara dirinya sendiri tidak berpuasa. Seakan-akan puasa itu tidak diwajibkan padanya. Sampai-sampai pernah terdengar ditelinga saya seorang anak yang mengatakan "Mak, yang wajib puasa itu anak kecil aja ya?" Ibunya tidak bisa menjawab. Karena sang anak melihat ayahnya sendiri tidak berpuasa.