Menguak Inspirasi yang Terpendam

Ketika aku mendapat tugas untuk mengikuti cara penulisan buku, hatiku ragu dan bimbang. Mungkinkah aku mampu? Apa lagi melihat para pesertanya yang rata-rata orang-orang yang berprestasi dan sudah memiliki tulisan yang dipublikasikan baik yang bersifat fiksi mapun non fiksi. Namun kucuba untuk memaksakan diri belajar diantara orang-orang cerdas dan berprestasi. Mudah-mudahan kecerdasan dan prestasi mereka dapat menginspirasi diriku.

Kumulai langkahku menuju tempat pelatihan dari sekolah dengan menaiki mobil umum Pariaman - Padang. Aku pergi berdua dengan teman yang mengajak untuk mengikuti pelatihan ini. Ia seorang teman yang sangat menginspiratif dan selalu memberi semangat agar aku mau berkarya. Ia bernama Misdawati, M.Pd. Kami sampai di LPMP agak sedikit terlambat karena kami harus mengikuti rapat dinas terlebih dahulu. Turun dari ojek, kamipun bertanya ke security di mana ruangan pelatihan berlangsung. Dengan sedikit gugup kami melangkah ke gedung Engku Syafei.

Kami duduk bersebelahan, barisan belakang. Rasa kepo yang tinggi membuatku mengdengarkan informasi dengan hikmat. Tantangan apa yang kami hadapi pada pelatihan ini. Pembicara pertama yang kami dengar adalah Bapak Muhammad Iksan. Apa yang beliau sampaikan membuat inspirasiku untuk menulis, mulai tergugah. Namun hati ini masih bertanya, mampukah aku?

Dipenghujung pembicaraan, bapak Muhammad Iksan mengemukakan sebagai nara sumber dan motivator berikutnya berlatar belakang seorang clearning service. Beliau bernama Eko Prasetyo. Wow, sungguh mengejutkan, orang yang dikemukakan oleh Bapak Iksan duduk disebelah kananku. Aku menduga, bapak Eko adalah seorang peserta yang keranjingan hp tanpa memperhatikan nara sumber yang sedang berbicara.

Ternyata beliau adalah seorang motivator yang mengispirasi. Terutama bagi diriku yang selama ini hanya menulis sekedar menuangkan ide-ide kemudian kusimpan dan kubaca sendiri. Sama sekali tak pernah kupublikasikan. Rasa tak percaya diri selalu membuatku mengurungkan niat untuk mempublikasikannya. Pada hal kata pak Eko Prasetyo yang akrab dipanggil Mas Eko jangan pelit berbagi ide-ide lewat tulisan anda, yang mungkin akan berguna bagi orang lain, seminimalnya dapat menghibur orang lain.

Pelatihan cara membuat buku di LPMP ini betul-betul telah mengispirasiku. Inspirasi yang mulai tertuang lewat karya-karya sederhana dalam 300 kata. Inspirasikupun mulai mengalir bagaikan air, sungguh pelatihan ini telah menguak inspirasiku yang terpendam. Terimakasih, buat panitia yang telah menyelenggrakan pelatihan cara menulis buku ini (seluruh keluarga besar LPMP Sumbar). Terimakasihku juga buat para nara sumber dan seluruh peserta pelatihan yang menginsprirasi.