Tagur 614 (125)
Vionaku
Situasi mulai tidak kondusif. Viona mulai tidak tenang. Resah dan gelisah tiap hari semakin mendera. Suami yang ditunggu pulang dari perantauan tak kunjung datang. Khabar pun mulai jarang ada.
Kian hari perut Viona kian mwmbesar. "Akankah aku sendiri yang akan menghadapi semua ini", tetiba pikiran buruk itu muncul di benak Viona. Rasa was-was kian mendera. Kenapa sudah dua bulan terakhir ini suaminya tak ada khabar.
Dipencet nomor HPnya tak ada jawaban. Hanya operator yang menjawab, " Nomor yang anda tujuan di luar jangkauan". Terkadang suara operator di seberang sana menjawab, "Nomor yang Anda tuju tidak aktif. Viona semakin panik. Terkadang titik-tituk bening jatuh satu persatu dipipi mulusnya. Membuat semua keluarga ikut luka.
" Ya Tuhan, tabahkan aku, lindungi aku dan si kecil di perutku ini, beri kesehatan dan kekuatan untukku ya Allah, dalam menghadapi semua ini". Hanya seuntai doa itu di setiap waktu yang bisa Viona lakukan saat ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Smg kuat
Salam literasi. Cerita yang menarik
Waduh kasihan sekali si Viona.Salam sehat dan selalu bahagia bersama keluarga tercinta ya bunda.
Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Hasnah Mila
Terima kasih Bapak. Salam sehat dan sukses juga
Semoga ada kabar baik ttg suami Viona. Sehat selalu Bundaku.