Saya sepakat kata orang-orang bahwa orang yang sudah berusia lanjut kembali ke masa kanak-kanak. Terutam lansia yang daya ingatnya sudah menurun

Ada beberapa persamaan perilaku antara lansia dengan kanak-kanak (balita).

Pertama, selalu ingin diperhatikan. Orang yang sudah tua sangat senang diajak ngobrol. Suka ditanya kalau ada sesuatu yang dicari di rumah. Apa lagi kalau sesuatu yang dicari itu, dia yang mendapatkannya. Dengan begitu dia merasa sangat berarti.

Kedua, lansia kesulitan mencerna makanan keras. Bedanya, dengan anak-anak, kalau anak-anak belum tumbuh lengkap giginya sedangkan lansia gigi tidak lengkap bahkan habis karena pada rontok.

Ketiga, lemah fisik. Daya tahan tubuh (imun) orang yang sudah tua sudah lemah. Karenanya sudah sakit-sakitan.

Keempat, tidak betah di rumah. Lansia yang yang masih bisa jalan, suka ke mana-mana. Parahnya, biasa tidak tahu jalan pulang. Anak-anak pun begitu. Anak-anak yang merasa terkurung, rewelnya susah dihentikan. Kalau anak rewel diajak keluar rumah kemudian menunjukkan kucing atau binatang lainnya, pasti cepat berhenti walaupun terrkadang cepat pula tangisnya disambung lagi.

Kalau melihat orang tua rentah di jalan, itu bukan berarti orang terdekatnya abai. Boleh jadi karena lansia tersebut lupa ke mana harus pulang.

Meskipun terkadang repot mengurus orang tua yang sudah uzur, kita diperintahkan bersabar karena ada ladang pahala di sana.