Mitos Ikan Sidat
Mitos Ikan Sidat
Oleh Hasnani
Salah satu ikan yang memghuni Sungai Walanae adalah ikan sidat. Di kampungku yang dilalui aliran Sungai Walanae, pemancing kadang mendapat ikan sidat. Ikan sidat terkenal enak. Kandungan lemaknya tinggi. Orang meyakini ikan sidat banyak memgandung DHA yang dapat meningkatkan kecerdasan bagi anak-anak.
Sayangnya kandungan nutrisi ikan sidat baru saya ketahu setelah saya dewasa. waktu saya masih kanak-kanak, saya enggan makan ikan sidat. Itu disebabkan adanya cerita mitos yang berkembang dari mulut ke mulut.
Ceritanya begini. Konon pada zaman dahulu ada seorang ibu yang mempunyai banyak anak. Karena seringnya disusu, maka susunya panjang. Suatu ketika anaknya yang paling kecil minta disusui. Sementara itu si ibu sedang mengaduk-aduk santan yang mulai menjadi minyak saat membuat minyak kelapa.
Anak kecilnya tidak berhenti rewel minta tete meski sudah diminta bersabar sejenak. Lalu si ibu melipat susunya yang panjang ke punggung sehingga anaknya menete di belakangnya. Setelah si anak kenyang disedotnya susu ibunya kencang-kencang kemudian dilepaskan. Susu ibunya terlempar ke depan dan mengenai wajan yang berisi minyak mendidih. Bisa dibayangkan betapa sakitnya.
Beberapa hari setelah terkena minyak panas, susu si ibu mulai membusuk. Karena itu setiap hari si ibu pergi berendam di sungai untuk meringankan sakitnya. Ketika itulah seekor ikan sidat datang menjilati susu si ibu. Akhirnya si ibu bisa sembuh.
Sebagai ucapan terima kasih, si ibu manyatakan kalau anak cucunya yang berjenis kelamin perempuan sampai tujuh turunan dilarang makan ikan sidat. Kalau ada yang berani melanggar pantangan bisa jadi kulit gatal-gatal bahkan sampai bonyok dan membusuk.
Karena itu saya enggan makan ikan sidat. Tetapi setelah dewasa saya sudah berani makan ikan sidat setelah menyadari kalau cerita itu hanya mitos. Lagi pula saya sudah sangat jauh melewati batas sumpah tujuh turturunan. Apa lagi setelah saya mengetahui kandungan gizinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar