Hore, Aku diantar Ayah!
#Tantangan Guru Hari ke-50#
Ayah memanaskan motor Vespanya, ia bersiap untuk mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Mulai dari si bungsu dan yang terdekat lalu si sulung yang sekolahnya jauh di daerah Warakas. Nita dan Lina sudah siap untuk berangkat sekolah.
"Ayah, ayo. Kami sudah siap." "Ya, Nak."
Segera menggunakan jaketnya dan menaikkan keatas motor dua anaknya. "Kalian pegangan tangan ya, Nak." "Ya, Ayah."
Tidak lama setelahnya, Sari yang duduk di bangku SMP juga diantarnya. "Sar, sudah sarapan. Ayo, Nak." Sari segera mengambil tasnya lalu bersiap naik diatas motor Vespa Ayah.
Selang beberapa menit kemudian, Ayah kembali untuk mengantarkan Si Sulung.
"Nan, ayo. Nak. Kamu sudah siap." Nani yang mendengar suara Ayah segera keluar dan segera naik diatas motor Ayah.
"Pegangan ya, Nak. Jaraknya jauh ini."
Selesai mengantarkan keempat anaknya. Lalu Ayah menyeruput secangkir kopi hitam yang sudah dingin. Ibu juga menyiapkan sepiring pisang goreng kesukaan Ayah.
Si Bungsu Wawan yang baru bangun menghampiri Ayah.
"Yah, nanti Wawan dianterin Ayah juga, kan." Sambil memohon.
"Ya, Nak. Nanti Ayah antar kesekolah." Ucapnya.
Ibu yang dari pagi memerhatikan anaknya senang kini sekolahnya bisa diantar Ayah, tapi Ibu sedih bahwa Ayah mengantarkan anaknya sebab sudah tidak bekerja lagi. Semoga Anak-anakku kelak akan mengantarkan Ayah dan Ibunya ke Tanah Suci. Doa Ibu dipagi hari itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Begitulah, kadang keluhan anak-anak membuat kita prihatin . . . Cerita yang bagus Bunda Hasriana. Sukses selalu. Salam kenal
Salam kenal juga, Bu.