Jualan Es Lilin
#Tantangan Guru Hari ke-35#
Berdagang tidak selalu laku dan laris, sering si Ayah pulang ke rumah dengan membawa dagangannya kembali. Saat malam hari, Ibu bertanya kepada Ayah. "Kenapa dibawa pulang lagi, Itu kuenya?" Ucap Ibu. "Katanya Daeng Haji, dia tidak jadi ambil kue. Sudah beli kue yang lain, kelamaan juga. Tamunya pergi mi." Balas Ayah. "Ya, sudah, Pak. Kita makan saja kuenya dengan anak-anak." Mereka pun makan bersama kue yang tidak laku tersebut.
Begitupun saat dagang sarung, Ayah dan Ibu membawa dagangannya dari rumah ke rumah. Dengan berharap agar laku dan laris, tapi tetap saja masih ada yang dibawa pulang. "Semoga rezekinya besok." Ibu selalu menyemangati diri demi keluarga.
Seiring dengan pertumbuhan anak-anaknya. Ia pun mulai memberikan mereka tugas membantu kedua orang tuanya untuk ikut menyiapkan es lilin yang akan dijual keesokan harinya. "Nani, Sari, ayo sini, Nak." Ucap Ibu memanggil kedua anaknya yang sudah besar. "Ya, Bu." Sambil berjalan mendekati Ibu. "Ini, ya Nak. Kamu bagian isi, kalau Nani yang ikat ya, Nak." Es lilin yang sudah jadi dimasukkan ke dalam kulkas oleh Nani. Sari segera merapikan dan mencuci piring kotor dan lainnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bu Hasriana..sangat menginspirasi..alur tulisan bagus. Salam kenal dan salam literasi Bu..jika ada waktu mampir di channel youtube saya ya Bu : GUNANTO MOTIVATRUST..semoga berkah.
Siap Pak Gunanto. Sudah saya subscribe.