Kami juga turut Periksa, Swab!
#Tantangan Guru Hari ke-98#
Bukan hanya pihak keluarga besar almarhum saja yang diperiksa swab. Kami pengurus di wilayah sekitar 5 orang, tetangga rumah 20 orang dan keluarga besar almarhum 30 orang ikut mendapatkan jadwal di rumah sakit kecamatan untuk periksa swab. Kami harus mengikuti anjuran dari kelurahan dan puskesmas kecamatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19 tersebut.
*
Jadwal swab yang ditentukan tiba, satu persatu bahkan rombongan dengan menaiki sepeda motor ke tempat periksa di Puskesmas Kecamatan Cilincing. Tiba di lokasi, dengan menggunakan masker tertutup rapat, segera mencuci tangan dengan hand sanitizer yang disiapkan. Tampak beberapa petugas bersiap dengan menggunakan APD lengkap, pencatatan identitas, bagian periksa, bagian kontrol, dan bagian akhir. Kemudian menyerahkan fotocopi KTP dan KK sebagai bukti pelaporan kepada pihak rumah sakit setempat. Dengan duduk berjarak sambil menunggu antrian nomor panggilan, mengurangi ketegangan saat di swab nantinya.
**
Nama dipanggil oleh petugas lalu duduk di tempat yang disediakan. Kepala mendongak ke atas hingga menatap langit. Kemudian menarik napas dan menahannya sejenak. Petugas memasukkan cutton bud yang agak panjang hingga mengenai bagian dalam hidung kita untuk mengambil lendir. Agak sedikit kaget, dan tersedak bahkan batuk, jika tidak kuat. Ada juga yang mengeluarkan air mata sebab memang agak terasa perih di mata. Setelah selesai, kembali menengadahkan kepala seperti biasa, lalu merasakan perihnya sedikit saja. Kami pun diperkenankan untuk pulang dan kembali ke rumah masing-masing. Sambil menunggu hasil sekitar 7 hari dari hari pelaksanaan swab. Selama menunggu hasil kami disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
***
7 hari berlalu, mulai bertanya-tanya, bagaimana hasilnya untuk kami pengurus, warga dan keluarga besar almarhum. Sebab, jika ada yang kembali positif, kami harus terus melakukan pencegahan di wilayah dengan tetap berada di rumah masing-masing saja dan tidak melakukan aktivitas yang berkerumun atau berkumpul. Ada pesan WA masuk dari salah satu bidan Puskesmas yang menginformasikan bahwa pengurus dan warga haislnya negatif. Tapi, untuk keluarga besar alamarhum ada yang reaktif dan harus dirawat ke rumah sakit terdekat. Kami bersyukur dan merasa senang sebab hasilnya negatif. Tapi, berbeda halnya dengan keluarga besar mereka kembali harus menguatkan diri dalam menghadapi bahwa keluarga mereka akan dirawat di rumah sakit. Kami pun turut memberikan dukungan dan motivasi bahwa tujuan utama dirawat semata-mata untuk memberikan kesehatan dan kondisi fisik mereka terjaga serta lebih baik dari sebelumnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga yg sedang sakit segera diberikan kesehatan kembali. Dan yang sehat tetap sehat.
Aamiin. Terima kasih Bu.