Nikah Muda
#Tantangan guru hari ke-52#
Anak-anak semakin tumbuh besar dan dewasa. Nani sudah bekerja di sebuah biro perjalanan, sedangkan Sari yang baru lulus sekolah, ternyata ada yang datang melamarnya. Ayan dan Ibu sempat kaget dan tidak percaya, sebab Sari baru saja lulus SMA. Ketika diinformasikan kepada Sari, ia sempat diam seribu bahasa, dan hanya berlari ke kamar. Lalu Ibu segera mengikutinya, dan meminta maaf bahwa Sari harus mengambil keputusan. Sebab, jika ingin lanjut kuliah tidak mungkin karena tidak ada biaya. Sedangkan, jika bekerja, Sari bukanlah orang yang mampu bekerja berat dan kasar. Setelah dinasehati oleh AYah dan Ibu, Sari mulai memberanikan diri untuk bicara. Ia berjalan perlahan, mendekati Ayah dan Ibu yang sedang duduk di depan tivi. "Ayah, Ibu. Tidak apa-apa, Sari mau nikah, tapi Sari juga mau kuliah pengen ngerasain bangku kuliah, seperti teman-teman." Katanya dengan nada pelan sekali sambil menitikkan air matanya.
*****
Tidak lama kemudian, si pria yang datang melamar itu menammpak dirinya di rumah Sari. Ya, calon menantu Ayah dan Ibu adalah seorang laki-laki yang masih saudara sepupu, sering kumpul bersama keluarga dan sudah saling mengenal satu sama lain. Akhirnya, setelah melalui pembicaraan panjang selama 2 minggu antara Jakarta dan Makassar. Diputuskan bahwa proses pernikahan akan dilaksanakan di kediaman keluarga rumah kakak Haji Usman Bandang. Sari akan menikah dan melangkah kakaknya, Nani pun menerima dengan sukacita bahwa adiknya lebih dulu menikah.
*****
Persiapan pernikahan itu cukum memakan waktu, biaya, dan tenaga yang banyak. Bersyukur bisa dihadiri oleh keluarga besar dari Makassar sekitar 70an orang yang kebetulan mereka menaiki kapal laut dan bersama-sama dalam 1 dek kapal tersebut. Sedangkan, anggota keluarga yang lainnya juga ada yang terbang dari Makassar ke Jakarta. Ramai dan meriah sekali acara pernikahan Sari yang menggunakan adat Bugis, Makassar dengan budaya siraman, khataman quran, mapacci (malam pembersihan diri), dan akad nikah serta resepsi. Semua keluarga berkumpul bersama menjadi satu dalam kebahagiaan termasuk juga dengan hadirnya nenek-nenek buyut dari Makassar.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohman. Aamiin.
Aamiin.