Nyawaku di Ujung Sumur
#Tantangan Guru Hari ke-43#
"Assalamualaikum Ibu. Bu, Ibu dimana, ya." Ucap Sari mencari ibunya yang ternyata sedang menjemur pakaian disamping rumahnya. "Waalaikumsalam, Nak. Oh, kalian sudah pulang ya, Nak. Ayo, ganti bajunya semua. Masukkan di ember cucian ya, Nak." "Ya, Bu." Jawab Sari dan Lina. Ibu segera menyiapkan makan siang untuk anaknya. Sambil menyuapi si bungsu dan Nita, ia bertanya tentang pelajaran yang dipelajari di sekolah. "Bagaimana tadi di sekolahan, Nak?" "Bu, kayanya ada PR tadi, tapi Lina belum selesai nulisnya. Nanti pinjam buku teman ya, Bu." "Ya, Nanti ditemenin Ama Kakak Nani, ya setelah pulang sekolah itu kakakmu ya, Nak."
****
Selesai makan, Sari segera merapikan piring yang berantakan didapur dan membawanya ke sumur untuk dicuci. Ibu yang melihatnya segera melarang. "Sari tidak usah, Nak. Kamu masih kecil. Nanti saja ya, Nak. Kalau sudah kelas 4 baru kamu belajar cuci piring." Pinta Ibu kepada Sari. "Tidak apa-apa, Bu. Ibu sudah lelah sekali baru selesai cuci baju, sedangkan cucian piringnya tambah banyak ini." "Hati-hati ya Nak. Timba airnya sedikit-demi sedikit." Ucap Ibu mengingatkan.
****
Ibu kembali mengurus sibungsu, Nita dan Lina untuk tidur siang. Baru Ibu akan mencuci piring. Terdengar suara ember dibelakang tandanya Sari sedang menimba air. Adikpun tertidur lelap dikamar. Tiba-tiba terdengar suara teriak. "Ibu,.... Tolong, Ibu. Ibu,...... Bu,... Semakin kecil suara itu.. dan hilang. Ibu segera melompat dari kasur dan berucap "Astaghfirullahaladzim, Sari.. Sari,.. Sari,.. Ibu melihat kedalam sumur. Ternyata Sari masuk kedalam sumur. Ia berpegangan kepada sebuah batu-bata merah yang ada didalam bis sumur. Ibu menangis dan berteriak sejadi-jadinya. Tolong,.. tolong anak saya, tolong anak saya kecebur di sumur. Ibu berlarian keluar rumah. Meminta tolong kepada warga sekitarnya. Pakde Rawon yang mendengar suara Ibu segera dan ikut berlarian masuk kedalam rumah. Dimana, Bu. Dimana, Sari. Dimana dia.. Itu, Pakde,.. Itu, Pak.. Sambil nangis sesenggukan didalam sumur. Ibu berdoa.. Ya Allah selamatkan anakku. Ya Allah selamatkan dia. Anakku Sari. Sabar ya Bu.. kata beberapa tukang ojek pangkalan depan rumah yang ikut membantu. Mereka mencari tiang bambu bendera, tali tambang dan lainnya. Pakde Rawon berusaha turun secara perlahan dan mengangkat badan Sari kecil usia 8 tahun itu dengan yakin dan percaya. Kalau memang kuasa Allah, ia pasti akan selamat. Sumur itu tidak terlalu dalam sekitar 5-6 meter. Dengan bahu membahu Pakde bersama tukang ojek pangkalan mengangkat badan Sari keatas dan segera memberikan pertolongan pertama. Sari yang pingsan segera diberikan minyak kayu putih oleh Bude Rawon dan Ibu yang lemas hanya bisa menatap anaknya diobati oleh orang banyak. Satu jam kemudian, mulai ada napas dan mata yang terbuka secara perlahan. Sari tersadar dari pingsannya. Adik dan Ibu semuanya menangis begitupun dengan yang melihat.
*****
Hanya Kuasa-Mu dan Kehendak dari-Mu Ya Allah. Tuhan Yang Maha Berkuasa lagi Maha Berkehendak atas segala ketetapan dan ketentuan tentang hidup dan mati makhluk-Nya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya Allah... Semoga panjang umur dalam keberkahan, Bu...
Aamiin. Ya. Bu Guru.