Serasa mimpi saya dipertemukan dengan peserta didikku 21 April 2019, bertepatan dengan hari Kartini. Silaturahmi menjadi momen yang istimewa, bertepatan pula dengan 17 tahun terbitnya antologi puisi "Langkah sebuah Cita-cita" tahun 2002. Puisi tersebut karya Farasdaq Muchibbus Sajjad, saat dia duduk di kelas VIII SMPN 2 Bandung. Mengisahkan tentang perjalanannya hijrah untuk menuntut ilmu dari kota Solo ke kota Bandung. Kini ia telah bekerja di Pertamina Jakarta. Ia sangat gigih dalam pendidikan, setelah lulus dari SMPN 2 Bandung lalu melanjutkan ke SMAN 3 Bandung masuk program akselerasi sehingga lulus lebih cepat hanya 2 tahun. Kemudian mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi dan diterima di lTB teknik perminyakan Karena semangatnya yang tinggi, ia menyelesaikan sarjananya dalam waktu 3.5 tahun. Alhamdullilah mendapat beasiswa S2 teknik minyak di Norwegia, karena kesungguhannya ia dapat menyelesaikan studynya hanya 2 tahun dan mendapat gelar Master. Dia anak yang sangat inspiratif di sela libur akhir pekan dimanfaatkan waktunya membimbing para junior di almamaternya untuk bimbingan skripsi. Sungguh luar biasa ia banyak memberi kebaikan untuk orang disekitarnya. Saya merasa haru, kagum, bangga atas apresiasi, perhatian dan kebaikan dari seorang peserta didik seperti dia. Bisa menginspirasi generasi muda untuk berkarya dan sukses seperti dirinya. Semoga Allah membalas kebaikannya dengan pahala yang berlipat. Ini tulisannya di Instagram setelah berkunjung ke rumah saya :

KARTINI VLOG

Alhamdulillah, seneng banget silaturahmi dengan Bu @sukwaniati ,salah satu mentor terbaik sepanjang saya sekolah dulu. Terharu campur awkward lihat buku sendiri setelah 17 tahun 😂. Bangga campur "malu" (karena berasa belum pantas), buku itu digunakan untuk kegiatan belajar di SMPN 2.

Nuhun pisan ibu oleh2nya : buku antologi puisi-puisi jadul saya yang sudah hilang dan buku-buku karya Ibu.

Cocoklogi (mencocok2an peristiwa):

19 April: Main ask ig lagi.Salah satu adik kelas, Erick bertanya, siapa inspirasi saya dalam meraih kesuksesan. Saya jawab orang tua dan guru-guru terutama guru SMPN 2 (Bu Hayati) karena emang dedicated banget dulu dan manfaat didikannya nyata.

20 April: makan siang sambil sharing tips interview ke adik2 TM 2015 (saya mention ke mereka semua skill2 itu saya dapat karena pernah dikader guru di SMPN 2). Ditengah diskusi, buka IG, eh di tagged Bu Hayati, ada foto buku saya jadul (2002) dan buku beliau (baru terbit). Bingung, apa ini namanya kontak batin.hehe

21 April: Silaturahmi di hari Kartini. Ngobrol seru. Terakhir ketemu beliau 3 tahun lalu.

Selamat untuk penerbitan bukunya dan Nuhun Ibu bimbingannya. Sukses terus😀

----------------------------------------------------------

SWEET SEVENTEEN (TERHARU)

Alhamdulillah . Selamat Ibu guru kebanggaan saya, Bu @sukwaniati untuk penerbitan antologi puisi religi "Meraih Surga-mu".

Suatu kehormatan buat saya pernah diajar dan dididik Ibu selama 3 tahun. Ilmu keterampilan berbahasa (membaca, mendengar, menulis, dan berbicara) yang Ibu ajarkan, saya rasakan manfaatnya sampai sekarang, yang membuka banyak kesempatan untuk saya hingga saat ini

Ibu, 17 tahun lalu saya sangat beruntung diberi "tugas mulia" untuk seleksi karya tulis dan berujung menjadi buku yang diterbitkan Pemkot Bandung.

Kedua buku itu merupakan jerih payah Bu Hayati, saya hanya beruntung berkesempatan menuangkan semua ilmu dari Ibu untuk buku "Langkah Sebuah Cita-cita"

Terimakasih Bu, untuk semua bimbingan Ibu 17 tahun ini.😀🙏👍❤. .

#buhayati #guruku #mentorku #antologi #meraihsurgamu #smp2bandung