Mengenal kata Batagor, pastilah ingat kota Bandung. Ada batagor Riri, batagor Kingsley, Batagor Burangrang, dan banyak lagi nama pedagang Batagor yang terkenal di Bandung. Saya akan menulis tentang Batagor dan Pempek-pempek tak kalah terkenalnya dari batagor yang ada di kota Bandung, yaitu batagor Mang Ade di sekolahku. Makanan berbahan dasar ikan tenggiri, tepung kanji, pangsit dan tahu. Bahan yang sudah tercampur lalu digoreng. Penyajiannya berbumbu kacang ataupun berkuah bahkan bisa mix berbumbu kacang dan berkuah. Apapun cara penyajiannya, pada dasarnya batagor sama saja enaknya. Batagor disekolahku batagor nya sangat enak. Saat istirahat, selalu di serbu oleh siswa ataupun guru. Batagor yang sudah memulai jualan sejak tahun 1985 di depan gerbang sekolah pinggir jalan Sumatera.Tapi sejak kepemimpinan kepala sekolah bapak Nandi Supriadi, Mang Ade dan semua pedagang yang mangkal di jalan depan sekolah dipindahkan ke kantin sekolah. Mereka menempati ruang kantin sekolah. Nama kantinnya " Kejujuran Doea Bravo". Artinya kantin yang mengutamakan kejujuran. Sedangkan kata Bravo yaitu Bersih, Religi, Asri, Vegetasi dan Optimal. Makanan yang dijual di kantin sekolah sangat beragam mulai dari rujak buah- buahan, Ayam kalio, Soto Bandung, Bubur ayam , Nasi goreng, Baso, Jus buah, dan Batagor. Mang Ade orangnya ramah dalam melayani siswa. Serta batagor yang dijualnya tidak terlalu mahal, hanya 6 ribu satu porsinya. Menurut kantong siswa sangat terjangkau dan mengenyangkan. Batagornya sangat beragam, ada batagor pangsit, batagor kentang, batagor telur, batagor tahu, dan, isi batagornya saja. Makanan murah tapi tidak murahan, enak, mengenyangkan, dan menyehatkan. Batagor Mang Ade dibuatnya disekolah jadi masih segar. Lauknya sangat terasa, tempatnya bersih, barang- barang yang digunakan sangat dijaga kebersihannya. Semua pedagang dikantin kejujuran BRAVO SMP Negeri 2 sangat menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang dijualnya. Sehingga diberi nama Kantin Sehat. Saat adzan dhuhur pastilah semua pedagang menghentikan aktivitasnya. Sudah menjadi kesadaran yang positif menutup dagangannya menggunakan kain hitam panjang dibentangkan. Dengan demikian tidak ada siswa yang bisa masuk membeli makananan. Mereka melaksanakan solat dhuhur berjamaah. Semua pedagang membuka lagi lapak jualannya setelah selesai melaksanakan solat dhuhur. Sampai sore setelah aktivitas di sekolah berakhir.