Ada tetangga bu Rt namanya ibu Edoh, orangnya baik, ramah, suka menolong, dan punya keahlian memijat. Tetangga satu kompleks yang memerlukan jasa pijat pastilah memanggil beliau. Beliau hanya lulusan sekolah dasar, tapi dengan keahliannya beliau mudah dikenal, supel, dan ceria. Minggu depan beliau akan menikahkan putrinya. Jumat sore, mengadakan pengajian di rumahnya. Sebelum pengajian dimulai ibu Edoh bercerita, putra-putrinya tidak sekolah tinggi. Gelar sarjana tidak dapat diraih. Tapi kini putrinya yang dipanggil Neneng mendapatkan pasangan bergelar sarjana. "Alhamdullilah" kata ibu- ibu pengajian serentak. Keesokan harinya di rumah bu Edoh, ibu-ibu berkumpul lagi. Saat itu tetangganya saling membantu mempersiapkan resepsi untuk hari minggu. Lagi- lagi bu Edoh bercerita dengan wajah ceria."bu-ibu ternyata calon suami Neneng bukan sarjana (sambil menghela napas) beliau melanjutkan perkataannya "tapiii....( agak ditahan) "Gelarnya lebih tinggii dari sarjana". Ekspresi senang dan bangga ditunjukkan bu Edoh. "Syukurlah, beruntung banget Neneng ya, Apa gelarnya? kata bu RT. Bu Edoh menjawab dengan polosnya "Sarjana Muda" bu ..diucapkan dengan bangga dan bersemangat. Bu Edoh berpikir kalau Sarjana hanya sarjana saja, sedangkan Sarjana muda lebih dari sarjana, karena ada tambahan kata "muda". Semua yang mendengar tersenyum sambil berpandangan dan menahan rasa ingin tertawa. Mereka menghargai yang punya rumah, serentak berkata "ooooh begituuu". "Iyaa begituuu" kata bu Edoh menimpali perkataan ibu-ibu tetangganya. "Semoga Neneng dan suaminya bisa membina rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah" kata bu Rt... Aamiin. Serentak ibu-ibu mengaminkan.