Hayati Syafri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pengunjung Remang Malam (part 2)

Pengunjung Remang Malam (part 2)

Ditengah heningnya malam HP abi bersuara. Ada keraguan tersirat diwajah abi melihat sudah larutnya malam. "Angkatlah abi", pinta umi penasaran. Abi pun bersegera mengambil telpon genggamnya dan menjawab suara telepon. Ternyata tiada nama dan tiada sahutan. Hati abi berdegup kencang. Langkah kaki abi semakin cepat menuju pintu. " "Kenapa umi gak bangunkan abi", tanya abi agak kesal. Penyesalan yang dalam membuat umi cuma bisa berkata maaf. Kesibukan membuat umi tidak tahu kalau abi ternyata tertidur dikamar Fathan dan Fathir dikamar belakang. " Abi kan tadi menunggu umi", tambah abi. Perasaan umi semakin dalam bersalah.

" Umi ikut ya abi? ", pinta umi dengan suara tersekat. Dengan anggukan kecil abi akhirnya umi pun bersegera berbenah. Dengan cepat umi abi sudah berada didalam mobil. Jalan yang sepi membuat perjalanan ke Tarok dari Belakang Balok semakin cepat. Tidak lebih dari 5 menitan akhirnya mobil sudah berada didepan rumah mertua umi.

Terlihat suasana yang semakin hening. Terlihat waktu menunjukkan pukul 11.20. Abi turun dari mobil dan melangkah kearah rumah. Lalu dengan wajah berbinar kembali mobil dan berkata " Lampu masih hidup ", kata abi. Akhirnya umi abi turun mobil dengan penuh harap dan menuju pintu.

Assalamu'alaikum.. Assalamu'alaikum...bunyi bel memecah keheningan malam. Wajah letih abi membuat beliau memilih duduk di tepi kolam dan membiarkan umi mengetuk pintu sendiri. " Kayak suara ibu ya bi", komentar umi memecah keheningan malam. Abi tersenyum tak berbicara.

Setelah menekan bel yang ketiga ternyata tidak ada sahutan. Wajah abi semakin gusar.. "Udah larut abi, mungkin sudah tidur, kata umi. Wajah gusar tergambar diraut wajah abi seakan menyesali keterlambatan datangnya. Walau semalam sudah bertemu amak apakah, ternyata abi tetap tidak nyaman jika tidak bertemu orang tua setiap malam.

"Ada apa dengan amak apak dirumah ya, lampu kenapa dibiarkan hidup. Tidak biasanya" bisik abi gusar. Memang tidak biasanya. Lampu masih banyak yang hidup. Dan amak biasanya juga tidak akan tertidur sebelum bertemu dengan anak bungsunya. Abi adalah anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga inti abi. Tidak heran kehadiran abi setiap malam dirumah sangat ditunggu selalu. Wajah cemas masih tergambar di wajah abi. Ada apa sebenarnya..? Apakah benar amak apak tertidur, atau ada peristiwa lain...

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

05 Mar
Balas

Mantap. Bikin penasaran... Sukses selalu, Sayang.

10 Mar
Balas

Uni sayaaang... Masih banyak baraja.. Bimbing ya uniqu..

12 Mar

Uni sayaaang... Masih banyak baraja.. Bimbing ya uniqu..

12 Mar

Uni sayaaang... Masih banyak baraja.. Bimbing ya uniqu..

12 Mar

Uni sayaaang... Masih banyak baraja.. Bimbing ya uniqu..

12 Mar

Makasih banyak pak..

05 Mar
Balas

Masya Allah luuar biasa unii

10 Mar
Balas



search

New Post