Titipan

Semua punya Allah. Artinya kita hanya titipan. Sebagai titipan maka kita memiliki beberapa sifat. Sifatnya yang pertama adalah hanya sementara. Kalau punya kita maka akan dibawa. Buktinya saat masuk kuburan tidak dibawa. Karena semua hanya titipan. Sifat yang kedua adalah kalau sementara maka ada kondisi yang harusnya diambil lagi. Sifat yang ketiga adalah tetap dalam kondisi baik saat diambil lagi. Artinya titipan yang paling bagus adalah saat diambil, kondisinya tetap dalam keadaan bagus. Namun jika sebaliknya maka kita tidak akan senang.. Namun bagaimana jika seseorang yang merasa memiliki dan saat diambil maka tidak ikhlas. Dikisahkan seorang suami yang berjihad. Kata sang istri ; Papa berjihad dan mama yang jaga anak. Saat suami pergi anak meninggal . Saat pulang disampaikan bahwa bagaimana jika yang menitipkan mengambil lagi titipannya. Si suami setuju, maka di sampaikanlah kalau anak mereka sudah tiada.Analogi tukang parkir yang dititip mobil, tak pernah nangis saat mobilnya diambil lagi. Lainsakartum la adzidannakum. Kalau kita bersyukur maka akan Allah tambah nikmat kita. Allah menitipkan pengetahuan 47:49, 9:162 . 96:1 , 2:44, Allah menitipkanedudukan. Allah yang titipkan. Bukan kita yang minta. Maka bagi yang punya kedudukan, gunakan kedudukan itu untuk kemaslahatan umat. Buatlah kebijakan yang baik. Saat Allah menitipkan harta maka yakinlah kalau harta bekal terbaik mendapatkan Surga. Jika cara kita selalu lapang dada maka enak hidup kita, tenang. Kalau sesuatu sudah diatur maka jangan ikut mengatur. Jangan merasa bangga dengan pujian karena sama dengan kurang kerjaan. Saat ada yang mencela jangan marah, kalau kota merasa tidak memiliki celaan itu. Allah siapkan surga adn dan akan ada orang yang memasukinya dari orang soleh dari orang tua, pasangan, keturunanny