Bertemanlah Hingga Ke Jannah
Teman Yang Baik
Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. ... Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif.
Selain oksigen dan air, ternyata manusia hidup juga butuh sahabat. Saking pentingnya kedudukan seorang kawan, Islam memandang ini sebagai sesuatu yang besar. Karenanya, agama ini mengatur pergaulan antar sesama dan cara mencari teman hidup.
A. Nilai Seorang Sahabat
Untuk menggambarkan betapa pentingnya sahabat, Rasul memerintahkan kita agar tidak sendirian saat berpergian jauh/safar termasuk traveling. hendaklah ia mencari seseorang untuk menemaninya. Ini bukti bahwa memiliki teman sangatlah dianjurkan bagi seorang muslim.
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي الوَحْدَةِ مَا أَعْلَمُ، مَا سَارَ رَاكِبٌ بِلَيْلٍ وَحْدَهُ
Seandainya orang-orang tahu bahaya sendirian sebagaimana aku mengetahuinya, niscaya mereka enggan pergi sendirian malam-malam. (al-Bukhari)
Berdasarkan hadits di atas, kita dapat menangkap sinyal adanya bahaya yang mengintai penyendiri, karena setan senang menggoda manusia yang sendirian. Selain itu dengan bersama-sama, kita bisa shalat berjamaah. Hal ini serupa dengan sabda Nabi Muhammad ﷺ.
مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدِ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ
Tidaklah ada tiga orang di suatu tempat, kemudian mereka tidak mendirikan shalat jama’ah, malainkan syaithan dapat menguasai mereka. Maka berjama’ahlah, karena serigala senang memangsa kambing yang menyendiri. (Abu Daud)
Begitu besarnya nilai sahabat, Rasulullah mengaiktannya dengan shalat dan betapa celakanya kesendirian.
Itulah perlunya memiliki teman karib dan sahabat yang selalu bersama. Bahkan Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- memanggil pengikut yang hidup bersamanya dengan gelar “sahabat” bukan murid, apalagi fans. Mengenai para sahabatnya Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
لاَ تَسُبُّوا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِى فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَوْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ
Janganlah kalian mencaci sahabat-sahabatku. Demi Allah, seandainya kamu berinfaq dengan emas sebesar gunung Uhud, sedekah itu tidak akan sebanding dengan satu mud (2 genggam tangan) maupun setengahnya pemberian salah seorang dari mereka. (al-Bukhari dan Muslim)
Setelah kita tahu betapa berharga memiliki sahabat, ada baiknya sahabat itu dipilah dan dipilih. Karena di hari kiamat ada sekelompok manusia yang hidup dan matinya bersahabat, tapi ketika dibangkitkan mereka bermusuhan.
الأخلاء يومئذ بعضهم لبعض عدو إلا المتقين
Hari itu para sahabat akan saling bermusuhan. Kecuali orang-orang yang bertakwa. (az-Zukhruf: 67)
Hanya orang bertakwa yang akan berteman sampai surga. Saling membantu dalam kebaikan, bertemu dan berpisah karena Allah. Persahabatan bukan sebatas hubungan di dunia, namun ia juga akan menentukan posisi kita di akhirat kelak.
B. Prinsip Mencari Teman
Allah memberikan hidayah pada manusia agar makan dan minum yang halal serta thoyib saja. Demikian pula ketika bersahabat, Islam memiliki cara dan aturan istimewa mengenai itu.
1. Carilah Yang Seiman
Islam adalah agama yang mengerti hak asasi manusia (HAM). Bahkan kamanusiaan diposisikan Islam ditempat tinggi. Kita dianjurkan membantu tetangga walaupun kafir.
Misalnya, tengah malam baru selesai wudhu untuk shalat tahajjud, tetangga nasrani datang minta tolong anaknya sakit perlu kendaraan ke rumah sakit.
Maka, kita harus tinggalkan shalat untuk membantunya meskipun sudah 20 tahun tidak pernah tinggalkan qiyamullail.
Seorang muslim boleh berteman dengan siapapun, tapi untuk bersahabat pastikan dia beriman. Allah berfirman dalam surat al-Maidah ayat 51 Allah berfirman,
“Jangan jadikan orang Yahudi dan Nasrani (tidak berislam) sebagai Auliya (sahabat, pemimpin, wali, orang kepercayaan).”
Perintah ini juga berkaitan dengan sabda Nabi Akhir Zaman ﷺ:
لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا…
Jangan bersahabat kecuali dengan orang mu’min… (sesama muslim). (Abu Daud, Tirmidzi)
2. Ikhlas Karena Allah ﷻ
Pastikan, menjalin tali persahabat karena Allah semata, bukan motif keduniaan. Bertemu dan berpisah karena Allah. Karena hanya dengan keikhlasan ini, kita dapat menuai manfaat maksimal. Sebab, jika segalanya sudah kerena mengharap ridho Allah, kemungkinan bertikai akan berkurang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar