Pengembangan Kurikulum 2013
Secara umum, definisi kurikulum merupakan suatu sistem pengaturan dan rencana tentang bahan pembelajaran yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam aktivitas belajar mengajar.
Kurikulum menurut UU No. 20 Tahun 2003
Menurut UU No. 20 Tahun 2003. Kurikulum adalah seperangkat rencana serta harapan pengaturan yang berkaitan dengan isi, tujuan, cara serta bahan ajar yang digunakan untuk pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.
Komponen-Komponen Kurikulum
Kurikulum memiliki empat unsur komponen pembentuk atau penyusun kurikulum sebagai berikut.
1) Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas No. 22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut.
Tujuan pendidikan dasar adalah untuk meletakkan dasar pengetahuan, kecerdasan, kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta mengikuti untuk pendidikan selanjutnya.
Tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta untuk mengikuti pendidikan pada tahap selanjutnya.
Tujuan pendidikan menengah kejurusan yaiut untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta untuk mengikuti pendidikan yang selanjutnya sesuai jurusannnya masing-masing.
Tujuan pendidikan institusional yaitu tujuan pendidikan yang dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah.
2) Komponen Isi (Bahan pengajaran)
Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk bahan belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki kriteria yang membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum adalah sebagai berikut.
Sesuai dan bermakna bagi perkembangan siswa.
Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
Mencerminkan kenyataan sosial.
Menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
3) Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi tentunya merujuk pada metode dan pendekatan serta peralatan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi pelaksanaan adalah bimbingan, pengajaran, penilaian, dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan, ini diperlukan pelaksanaan yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang merupakan tolak ukur dari program pembelajaran (kurikulum).
4) Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi yakni memeriksa suatu kurikulum apakah tujuan kurikulum tersebut telah tercapai dengan baik dalam proses maupun dalam hasil belajar peserta didik yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keputusan dari hasil evaluasi untuk dapat digunakan dalam pengembangan model kurikulum sehingga nantinya mampu mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum merupakan alat yang digunakan dalam pendidikan tentu memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan. Fungsi dari kurikulum tersebut adalah sebagai berikut.
1.Penyesuaian, adalah kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, karena lingkungan itu bersifat dinamis atau berubah-ubah setiap saat.
2.Fungsi Integrasi, berarti bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang dapat menciptakan individu-individu yang utuh, yang nantinya dapat diberguna dan dapat berintegrasi di lingkungan
3.Fungsi ferensiasi, memiliki arti bahwa kurikulum adalah suatu alat yang dapat memberikan pelayanan yang mampu menghargai dan melayani berbagai macam perbedaan setiap siswa.
4 Fungsi Persiapan, berarti bahwa kurikulum dapat berfungsi sebagai pendidikan yang mampu mempersiapkan siswa ke jenjang yang selanjutnya serta mampu untuk mempersiapkan dirinya agar dapat hidup di lingkungan masyarakat, ketika ia tidak melanjutkan pendidikannya.
5.Fungsi Pemilihan, Kurikulum berfungsi untuk untuk menentukan program pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat siswa.
6.Fungsi Diagnostik, berarti bahwa kurikulum merupakan suatu alat pendidikan yang mampu memahami potensi dan kelemahan yang ada dalam diri setiap siswa. Ketika telah mampu memahami potensi serta kelemahannya, maka diharapkan nantinya siswa tersebut dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan mau memperbaiki kelemahannya tersebut.
Manfaat Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum bermanfaat untuk mengarahkan proses belajar-mengajar sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik. Mengacu pada pengertian kurikulum, adapun beberapa manfaat kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Kurikulum Bagi Guru
Kurikulum dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran.
Kurikulum dapat membantu memberikan pemahaman kepada tenaga pengajar dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Kurikulum dapat mendorong tenaga pengajar untuk lebih kreatif dalam proses belajar-mengajar.
Kurikulum dapat membantu menunjang pengajaran agar lebih baik.
2. Manfaat Kurikulum Bagi Sekolah
Kurikulum akan mendorong sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Kurikulum akan membuka peluang bagi pihak sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
Kurikulum dapat digunakan sebagai alat dalam upaya pencapaian tujuan program pendidikan.
3. Manfaat Kurikulum Bagi Masyarakat
Kurikulum dapat dijadikan pedoman atau standar bagi orang tua dalam membimbing proses belajar anaknya.
Kurikulum memungkinkan masarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan dan menyempurnakan program pendidikan, yaitu melalui kritik dan saran membangun.
Kedudukan Kurikulum dalam PendidikanInteraksi dalam lingkungan pendidikan berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga dimana interaksi antara orang tua dan anak terdapat interaksi pendidikan yang tanpa perencanaan secara tertulis atau kurikulum sehingga lingkungan keluarga termasuk dalam pendidikan informal. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat, juga terdapat pendidikan formal seperti kursus, bimbingan belajar yang juga memiliki kurikulum bervariasi, tetapi para ahli pendidikan lebih menamai pendidikan tersebut dengan istilah pendidikan luar sekolah. Dalam lingkungan sekolah pasti memiliki kurikulum. Pengajaran yang direncanakan, terstruktur. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru. Sehingga peran guru dalam pengembangan kurikulum juga sangat penting.
Berhubungan dengan itu, kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah
1. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.
Dengan demikian, kurikulum adalah syarat mutlak dalam sekolah. Bagaimana seandanya jika di sekolah tidak terdapat kurikulum? Dalam penjelasan di atas kurikulum mempunyai kedudukan sentral, sebagai pusat proses pendidikan sehingga apabila tidak ada kurikulum maka proses belajar mengajar tidak akan mencapai tujuan dengan baik karena di dalam kurikulum berisi rencana pendidikan sebagai pedoman dan juga sebagai bidang studi yang menjadi sumber konsep dan landasan bagi institusi pendidikan.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian kurikulum, fungsi, manfaat, dan beberapa komponen dalam kurikulum. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar