Mengukir Pantai Harapan
Sajak Hazwan Iskandar Jaya
Kita menyusuri masa depan
Pada garis pantai
Saat ombak menyeru cinta
Dan menghempaskan rindu
Yang purba
Kereta kuda
Menghantarkan cerita
Tentang anak manusia
Yang setia pada penantiannya
Bersama kuda hasrat
Berlari dan terus berlari
Tiada peduli pada sepi
Inilah pantai harapan
Tempat kita kembali menanam kenangan
Untuk masa depan
: sungguh tak ada lagi kisah
Yang tergores di pasir
Semua terpatri dalam setiap desir
Nafasku!
Pantai Parangtritis, 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Luar biasa
Terima kasih atas atensinya Bapak Dede dan Bapak Iwan. Salam kenal dan salam literasi