PETUALANGAN NAOMI : NAOMI DAN MENABUNG
Setiap malam Sabtu Naomi menginap di rumah Ninin ( panggilan neneknya), atau Ninin yang mengunjungi Naomi. Suatu hari, Naomi tidak bisa menginap karena Kapab (panggilan untuk ayahnya) dan Ibu ada urusan mendadak. Jadi Ninin yang mengunjungi Naomi. Rugi rasanya kalau kesempatan bertemu dengan Naomi tidak dimanfaatkan dengan baik. Jadi meskipun badan terasa cape, Ninin akan selalu meluangkan waktu dan tenaga untuk bermain dengan Naomi. Ninin berpikir, mumpung dia masih kecil. Kalau sudah sekolah dan sudah punya banyak teman bermain, mungkin Naomi tidak mau bermain dengan Ninin.
Ninin membuka sandal sebelum masuk ke dalam rumah, dan mengucapkan salam. Suara kecil Naomi menjawab salam, ”Wakukumsalam” jawabnya. Maksudnya “Waalaikumsalam.” Saya memeluk dia sambil membaca do’a di telinga sebelah kanan dan kirinya,”Robbi habli minasholihin Robbi habli minasholihiin, Robbi habli minasholihiin.” Kemudian saya cium kedua pipi dan kepalanya, tepatnya di sekitar embun-embunan.
Naomi berontak, lari masuk ke kamar. Kemudian datang menghampiri saya sambil membawa kaleng bergambar hello kitty.
“Ninin, punya uang? Tolong isi celengan Naomi.” Pintanya
Wah, saya kaget sekali. Sambil tertawa saya mencari uang coin dari dalam dompet. Saya sengaja mencari uang coin nominal Rp 1000 supaya mudah nanti menghitung kalau celengannya dibuka. Setelah semua koin dari dompet habis, Naomi menghampiri Kiki ( panggilan untuk kakek, suami saya).
“Kiki punya uang? tolong isi celengan Naomi” Naomi minta Kiki juga mengisi celengannya.
Kiki kelabakan, tetapi dia membuka dompetnya dan mencari uang koin. Kiki hanya bisa menemukan 3 koin dengan nominal Rp 1000. Kiki mengambil koin dan memasukkan ke dalam celengan. Naomi tersenyum senang, kemudian bilang terimakasih kepada Ninin dan Kiki. Dia memeluk kami satu persatu sambil mengucapkan terimakasih. Ni anak pintar sekali mengambil hati orangtua.
“Nao, kalau sudah penuh celengannya, mau digunakan untuk apa?” Tanya saya.
“Mau ke Mekah,” Jawab Naomi. Gubrag...kaget sekali saya dan Kiki mendengar jawaban Naomi. What? Ke Mekah? Eh, Alhamdulillah. Kecil-kecil sudah punya keinginan pergi ke Mekah. Saya cepat peluk dia sambil bilang,”Aamiin, Aamiin, Aamiin Ya Rabbul Aalamiin.”
Semoga keinginannya untuk ke Mekah cepat terkabul ya Nao. Aamiin

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sip..ilmu itu begitu melebur ,bun . Menjadi perpaduan dengan latar perkembangan sosial anak. Salam.
Aamiin.Mengasah sensitivitas anak zaman now itu menantang.
Kelucuannya ternyata dibarengi sarat pembelajaran. Semoga kelak Naomi menjadi anak sukses dunia dan akhirat. Aamiin. Salam kenal dan salam literasi. Sehat, bahagia, dan sukses selalu Barakallah.
Salam literasi. Siap membaca. Siap cerdas lahir bathin. Thank you
Aamiin yaa Robbal alaamiin. sekecil itu sudah punya keinginan besar... subhanalloh...
Iya..setiap ke rumah selalu saya ajak melihat gambar Ka'bah. Dan pertanyaannya..dimana Kabah? Naomi mau kesana. Setiap di rumah saya juga diberi minumnya air zam zam.
Aamiin ya robbal'alamin semoga keinginan Naomi terwujud
Aamiin..tetrmakasih
Wah. Semoga keinginan De Naomi terwujud ya..Salam sayang dari jauh...
Aamiin..tante.terimakasih