Oleh : Heli setiawati, SMPN 13 Bandung

Merayakan hari kelahiran bagi anak – anak adalah salah satu peristiwa paling penting dalam hidupnya. Anak – anak belum mengerti, kenapa hari kelahiran harus dirayakan? Orangtuanyalah yang suka repot mengadakan pesta atau mengundang teman-teman yang punya anak seusia anaknya, makan-makan di restaurant atau di rumah. Bagi orangtua, merayakan hari kelahiran anaknya adalah cara mensyukuri nikmat dari Allah SWT, karena sudah diberi rezeki yang paling indah, yaitu seorang anak. Bisa juga cara melatih anaknya berbagi dengan orang lain. Apakah itu sodara–sodara atau anak-anak pantiasuhan yang membutuhkan makanan yang tidak biasa di makan di rumah panti.

Naomi sekarang sudah berusia 3 tahun. Sejak berusia 1 tahun, orangtua Naomi berusaha memperkenalkan rasa syukur itu dengan mengaji di panti asuhan. Karenadi rumah, Naomi tidak mengenal meniup lilin saat merayakan Hari Kelahiran, mereka lebih cenderung hanya mengundang anggota keluarga inti kumpul bersama dan mengaji. Tidak ada kue ulangtahun, makanan yang dihidangkan itu makanan biasa saja, atau tumpeng.

Saat berusia 1 tahun, Naomi diajak mengaji di panti asuhan yang dekat dengan rumah. Naomi hanya bengong saja saat dikerubuti kakak – kakak dan anak seusianya di pantiasuhan. Semula dia tidak mau lepas dari gendongan ibunya. Tapi saat kakak mengaji, dia mulai mau lepas dari gendongan ibu dan mulai ikut membuka al-Qur’an. Naomi menatap muka kakak satu persatu. Tidak ada senyum di wajahnya. Mukanya penuh tanda tanya. Mereka ini siapa? Ini dimana? Kenapa banyak sekali orang? Mungkin pertanyaan itu yang tersirat di dalam pikirannya. Sampai pengajian berakhir, mukanya masih tetap bengong. Merasa heran dengan lingkungannya.

Merayakan Hari Kelahiran 2 tahun, Kakak dari panti asuhan diundang ke rumah. Kali ini Naomi sudah mulai bisa bermain dan bercerita tanpa henti kepada kakak dari panti asuhan. Kakak yang paling dekat dengan Naomi itu Kak Fina dan Kak Desi. Mereka asik bermain peran menjadi princess, atau menjadi customer dan pedagangnya. Naomi sudah bisa berkomunikasi dan sharing mainan bersama orang lain dengan tenang. Dia tidak bermain sendirian, tetapi sudah bisa berinteraksi dengan teman mainnya. Jiwa sosial dan kepercayaan dirinya sudah tumbuh berkembang dengan baik. Mainannya dia pinjamkan kepada kakak dari panti asuhan. Sepertinya, latihan mengasah jiwa sosial sudah bisa dibilang berhasil. Setiap main ke rumah Ninin, Naomi minta main kerumah Panti untuk menjemput ka Fina dan Ka Desi. Otomatis, kalau ke Panti asuhan harus membawa makanan untuk dibagikan kepada anak-anak. Alhamdulillah.

Perayaan ulangtahun ke-3 juga mengundang kakak dari panti asuhan. Interaksi Naomi dengan Kakak sudah meningkat. Naomi tidak mau duduk dengan orangtua dan sodara-sodaranya. Dia memilih duduk dengan anak-anak pantiasuhan. Karena sudah punya sahabat, yaitu kak Fina dan kak Desi. Naomi ikut melafalkan Asmaul Husna yang dikumandangkan anak-anak Panti. Saat anak-anak panti mengaji, dia ikut juga mengaji dengan ceria, meskipun blm hafal dan belum bisa mengaji surah-surah yang berat seperti surah Arrahman.Setelah mengaji selesai, Naomi sibuk membereskan Quran yang berserakan, dia bawa satu per satu Al Qur’an itu dan disimpan di tempatnya. Terus mengajak kakak makan bersama. Dia terlihat luwes menjamu para tamunya. Saat Kapab dan ibu membagikan souvenir buat kakak, Naomi ribut ingin ikut memberikan souvenir juga.

Tanpa sadar Naomi sedang dilatih kemampuan personal dan sosial oleh orangtuanya. Dilatih berbagi bila mempunyai rezeki. Baik dalam keadaan kekurangan, apalagi dalam keadaan berlebih. Naomi juga sedang dilatih merayakan hari-hari penting bersama orang-orang yang tidak seberuntung dia. Mempunyai Orangtua dan rumah tempat bernaung. Semangat menjalani hidup yang indah untukmu Naomi sayang!