Oleh : Heli Setiawati SMPN 13 Bandung

“Snooooowwwwww” Naomi berteriak dan berontak ingin melepaskan tangannya dari pegangan tangan Ibu, di depan mata sudah terlihat snow ( salju). Waaah, Naomi tidak sabar ingin berlari dan duduk di atas snow. Selama ini Naomi hanya tahu tentang snow dari cerita tentang Princess Elsa dan Princess Ana dalam cerita Frozen. Setiap malam, Naomi selalu minta diceritain tentang cerita Frozen. Entah kenapa dia suka sekali dengan cerita itu. Padahal hampir semua cerita sudah dia ketahui dan sudah hapal di luar kepalanya.

Naomi senang sekali. Dia meloncat-loncat dan teriak teriak menyanyikan lagu frozen. “knock..knock..knock, Elsa! Do you want to build a snowman. Come on, let’s go and play,....” penggalan lagu dari film Frozen terus saja dia nyanyikan. Orang-orang di sekitar area Ski Vivaldi Park Yangpyeong, Korea Selatan melihat Kepada Naomi dengan gemas. Ada yang tersenyum dan menyapa dengan bahasa Korea. Ada yang mencolek pipi dan dagunya, ada juga yang memberi buah apel. Naomi berhenti bernyanyi, mungkin dia heran, kenapa orang-orang begitu ramah kepadanya. Dia tidak merasa dirinya itu lucu dan menggemaskan.

Naomi berlari di atas salju, Ibu teriak melarang Naomi berlari.” Nao, jangan lari, saljunya licin,” Baru saja ibu selesai bilang “licin”, Naomi jatuh diatas salju. Kapab dan Ibu berlari menghampiri Naomi, dengan perasaan cemas, Ibu memeluk Naomi, tapi Naomi berontak dan terus berguling-guling diatas salju. Ampuun, apa maksudnya? Ternyata dia sedang menikmati dinginnya salju. Hahahahaha, Kapab dan ibu tertawa.

“Naomi tidak sakit? Tadi kan jatuh” Tanya Ibu cemas.

“ Naomi tidak jatuh, Naomi sengaja jatuh. Seperti Princess Ana jatuh saat Princess Elsa melempar bola salju” Jawab Naomi menggemaskan.

Ya Allah, Kapab dan Ibu saling memandang satu sama lain. Terus Kapab duduk diatas salju dan Menggendong Naomi.

“ Dengar sayang, itu bahaya. Waktu Princess Ana jatuh diatas salju itu sembuhna lamaa sekali. Sampai-sampai Princess Elsa merasa sedih. Naomi jangan ikuti adegan jatuhnya. Nyanyi saja ayo. Jangan jauh-jauh dari ibu ya” Kapab berusaha menjelaskan adegan yang selalu dia lihat dan dia dengar dari cerita Frozen.

“Iya Kapab, Naomi gak lagi pura-pura jatuh. Tuh lihat sekarang Cuma berdiri dan jinjit gini jalannya, boleh?” Naomi berdiri dan berjalan di atas salju dengan berjinjit sambil bernyanyi-nyanyi lagi. Dirimu lucu sekali Naomi Kayyisa Kienandary.

Setelah puas berjalan, Naomi duduk lagi di atas salju. Dia meremas-meremas salju berusaha membuat bola-bola salju dengan tangan mungilnya. Setelah jadi, di simpan. Kemudian dia membuat bola salju yang lainnya. Bola salju ini dipimpan di atas bola salju yang pertama. Ibu heran melihat kegiatan Naomi.

“Sedang apa sayang?” Tanya ibu. Tanpa sadar Ibu juga ikut membuat bola-bola salju dan dikumpulkan di dekat bola salju buatan Naomi.

“Ini Naomi mau buat Olaf.” Jawab Naomi. Kepalanya menunduk. Asik memperhatikan tangan yang sedang membuat bola-bola salju. Ibu kaget dengan jawaban Naomi.

“Wah, Naomi pintar ya. Ibu tidak kepikiran mau buat Olaf. Yuk sama-sama kita buat Olaf” Ibu memuji Naomi.

“Terimaksaih Ibu.” Naomi engucapkan terimakasih sambil melihat mata ibunya, dia tersenyum manis.” Tapi Olaf kan satu. Naomi saja yang buat” Kata Naomi. Tangannya terus membuat bola-bola salju.

“Hahahahahhaha” Ibu tertawa merasa lucu dengan jawaban Naomi.” Okay deh, Naomi saja yang buat ya. Nah sekarang giliran Ibu main ski. Kapad sudah datang tuh. Naomi sayang main dengan Kapab ya.”Kata ibu dengan lembut. Naomi menganggukkan kepala, tetapi tangannya asik membuat bola-bola salju. Dia menumpukkah bola-bola saljunya, dibentuk seperti Olaf, si snowman pada cerita Frozen.

Nanti malam, Naomi pasti tidur lebih nyenyak. Karena dia sudah bisa merasakan salju dengan tangannya. Tiduran bahkan berjalan diatas salju tanpa sepatu meskipun sebentar, karena ibu sudah teriak-teriak minta sepatunya dipakai lagi. Mungkin dia akan bermimpi bertemu dengan Princess Elsa, Princess Ana dan Olaf. Alhamdulillah, Mimpi-mimpi Naomi bisa menjadi nyata. Selamat merajut mimpi-mimpi yang lainnya ya sayang.

Pesan Moral dari Cerita ini : Anak-anak harus banyak diceritakan dongeng-dongeng fiksi dan non fiksi, cerita nabi dan tentang kebaikan. Karena begitu dia suka dengan karakter di dalam cerita itu, dia akan menirukan perilakunya. Hindari menonton sinetron. Dan beri contoh perilaku yang baik oleh orangtuanya di rumah.