Naomi meloncat turun dari mobil. Tangannya menarik-narik tangan saya dan berceloteh tanpa henti tentang rasa penasarannya tentang isi Museum Geologi.

"Cepat Ninin, nanti kehabisan tiket" Ujarnya. Saya tergopoh-gopoh mengikuti langkah dia yang setengah berlalri ke loket tiket. Naomi ingin membayar tiket sendiri dan mengambilnya dari petugas penjual tiket. Tapi loket tiket terlalu tinggi buat dia, Jadi saya yang membeli tiket, kemudian tiketnya saya berikan kepada dia. Kami hanya membeli tiket 1 (.satu ) saja. Karena Naomi masih berumur 3th. Jadi tidak membayar tiket.

Setelah menerima tiket masuk, Naomi berjalan mendekati pintu masuk Museum. Tapi kemudian dia berhenti di sebuah patung yang menyerupai ikan paus. Sebenarnya bentuk patung itu beda sekali dengan benruk ikan paus, jauh sekali bedanya. Tapi karena besar dan memanjang, jadi terlihat seperti ikan paus. Naomi menatap patung itu dengan teliti. Dia mendekatinya dan memegang seluruh permukaan patung itu. Saya merasa penasaran juga. Lalu saya baca keterangan patung tersebut. Wah, ternyata itu bongkahan kayu purbakala. Bentuknya sudah tidak seperti kayu lagi, tapi sudah seperti batu, permukaan kayu itu juga sudah licin seperti batu.

"Ninin, ini seperti ikan pada dongeng nabi Yunus" Kata Naomi sambil terus meraba permukaan kayu tersebut." Besar sekali ya" lanjutnya. Saya tersenyum dan mengangguk dan mendekati papan tulisan pada bongkahan kayu itu.

"Nao, ini sebenarnya kayu, bukan patung ikan paus. Tapi ini kayu zaman dulu. Jadi sudah keras seperti batu." Kata saya berusaha memberi penjelasan." Coba ketuk-ketuk permukaannya." pinta saya kepada Naomi

Naomi memgetuk-ngetuk batu dan memgelus-ngelus lagi permukaan kayu tersebut.

"Iya ya Nin, keras dan halus sekali" katanya.

Setelah puas mengetuk dan mengelus2 kayu tersebut Naomi berlari lagi ke arah pintu masuk museum. Seorang petugas museum memcegat dia dan meminta tiketnya. Tiket diberi cap dan diberikan lagi kepada Naomi. Naomi tidak memperhatikan kegiatan penjaga museum itu. Perhatiannya sudah tersedot oleh patung gajah berupa tulang-tulang di depan matanya. Mata naomi terbelalak, mulutnya menganga lebar sekali. Tangannya menari-narik tangan saya.

"Niniiiinnn, Look! Ini pasti gajah. Besar sekali" Naomi berteriak kesenangan. Waduh, bagaimana tahu ini gajah? Saya merasa heran sekali. Karena itu hanya replika berupa tulang saja.

"Nao, benar ini gajah?" Tanya saya. Saya ingin tahu pengetahuannya tentang binatamg.

"Iya ini gajah." jawab Naomi.

"Bagaimana Nao tahu ini gajah?" sekali lagi saya bertanya.

"Itu ada gadingnya dua di mulut" tangannya menunjuk gading yang panjang di mulut gajah. Wah benar ni jawabannya.

"Wah, Naomi pintar. Sekarang apa lagi yang ingin dilihat?" Saya memuji dan menanykan keinginan dia selanjutnya sambil mencium embun-embunannya.

"Naomi ingin lihat dinosaurus yang besaaaar sekali" Jawabnya. Tangannya dibentangkan, menegaskan besarnya dinosaurus yang ingin dilihatnya.

"Ayo kesini" Saya memgajak ke ruangan berisi replika tulamg-tulang binatang purba.

Kami sekarang memasuki ruangan di sayap kiri. Ruangan ini penuh dengan replika tulang-tulang dari zaman purbakala. Naomi berlari kearah replika tulang yang dipajang paling depan di ruangan itu. Dia ribut minta difoto didepan tulang banteng.

"Niiinnn itu hipo ma anaknya" Naomi teriak lagi. Duh, belum juga beres ngambil foto di depan tulang banteng, dia sudah lari ke Hipo ( kuda nil ). Saya masih terheran-heran. Karena Naomi bisa mengenali Hipo, sememtara saya harus memgamati dulu bentuk tulang mulutnya yang lebar. Teriakan Naomi terdengar lagi bahkan lebih keras.

"Ninin, ini T-rex, ini T-rex" Katanya sambil melihat ke atas. Karena replika tulang T-rex sangat tinggi.

"It's bad dyno" katanya lagi dalam bahasa Inggris. Kemudian dia melihat-lihat tulisan keterangan tentang dinosaurus yang ada di depan dia, seolah-olah dia sudah bisa membaca. Disini Naomi lamaa sekali, seolah penasaran dengan ukuran dinosaurus yang sangat berbeda dengan ukuran binatang yang lainnya. Pertanyaannya banyak tentang T-Rex dan jenis dinosaurus yang lainnya. Saya jadi kelabakan, karena pengetahuan saya tentang binatang purba sangat minim. Saya berusaha membaca keterangan pada papan yang ada di depan replika tulang dinosaurus dan pelan-pelan semuanya dijelaskan lagi kepada Naomi. Wah, saya harus lebih banyak lagi membaca buku. Naomi tidak boleh mendapatkan pengetahuan yang hanya dikarang, tetapi harus mendapatkan fakta dari sumber yang terpercaya.

Setelah puas dengan jawaban-jawaban tentang dinosaurus, Naomi berlari lagi ke ruangan lain.

Mukanya sangat ceria, mulutnya terus tersenyum dan matanya selalu terbelalak bila melihat foto atau patung-patung yang membuat dia kagum. Keceriaan Naomi hari ini membuat saya bahagia.

"Naomi senang hari ini?" Tanya saya.

"Yes, Ninin. I am happy" jawabnya ceria. Dan kata "happy" ini yang menjadi refleksi petualangan Naomi hari ini.

Moral value :

1.Orangtua harus banyak membaca buku tentang berbagai hal supaya bisa memberikan penjelasan yang benar tentan gberbagai hal yang ditanyakan oleh anaknya.

2.Setiap selesai mengadakan kegiatan, lebih baik anak ditanya perasaannya. Ini adalah refkeksi dari kegiatan yang telah dilakukan. Anak akan belajar mengungkapkan perasaannya dan bisa mengemukakan alasan, kenapa dia punya perasaan senang dll.