HELLEN NOVIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BELAJAR DARI DEWI SANDRA Hari Ke-3 Tantangan Gurusiana

BELAJAR DARI DEWI SANDRA Hari Ke-3 Tantangan Gurusiana

 

 

"...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al-Mujadilah 58: 11)

 

Bulan yang lalu, tepatnya hari Kamis, 25 Juni 2020 pukul 09.00 WIB, saya mengikuti webinar Wardah Inspiring Teacher 2020. Acara ini diadakan dalam rangka mengapresiasi para guru yang ada di Indonesia. Dewi Sandra, brand ambassador Wardah hadir sebagai bintang tamu. Meski hanya lima belas menit terakhir, kehadiran artis cantik itu membuat acara berakhir haru. Pasalnya beberapa kalimat yang disampaikannya menyentuh hebat ke sanubari peserta webinar saat itu. Hal ini tampak dari wajah-wajah mereka yang mengisyaratkan bahwa mereka terkesan. Diantara kalimat yang disampaikannya adalah garbage in, garbage out dan musuh terbesar ilmu itu bukanlah kebodohan melainkan ilusi bahwa kita berilmu.

 

 

 

Satu hal yang membuat saya rendah diri adalah ceritanya tentang Imam Nawawi. Saya pernah mendengar nama imam besar itu, namun tidak pernah hati ini tergeliat ingin mencari tahu siapa dan bagaimana sejarah hidupnya. Celotehan artis inilah yang membuat saya tergerak untuk menggali informasi tentang pemikir muslim, ahli ilmu fiqh dan hadis itu. Ketika saya telusuri, banyak pelajaran menarik dari kisah hidup yang dijalaninya.

 

 

 

Mengulik tentang Dewi Sandra, artis ini bukanlah jebolan pesantren, juga bukan ustadzah terkenal. Sebelumnya dia lebih dikenal sebagai penyanyi, host, atau pemain sinetron. Alhamdulillah. Beberapa waktu belakangan artis ini hijrah, mulai mengenakan jilbab. Hal yang membuat saya berpikir adalah beberapa kalimat yang dia lontarkan mampu membius peserta pada waktu itu. Saya pribadi meyakini itu bukanlah karena parasnya atau kepopulerannya sebagai seorang artis.  Mungkinkah ini disebabkan oleh kemuliaan ilmu dan cara memuliakan ilmu agama itu sendiri?

BELAJAR DARI DEWI SANDRA Hari Ke-3 #Tantangan Gurusiana

 

"...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al-Mujadilah 58: 11)

 

Bulan yang lalu, tepatnya hari Kamis, 25 Juni 2020 pukul 09.00 WIB, saya mengikuti webinar Wardah Inspiring Teacher 2020. Acara ini diadakan dalam rangka mengapresiasi para guru yang ada di Indonesia. Dewi Sandra, brand ambassador Wardah hadir sebagai bintang tamu. Meski hanya lima belas menit terakhir, kehadiran artis cantik itu membuat acara berakhir haru. Pasalnya beberapa kalimat yang disampaikannya menyentuh hebat ke sanubari peserta webinar saat itu. Hal ini tampak dari wajah-wajah mereka yang mengisyaratkan bahwa mereka terkesan. Diantara kalimat yang disampaikannya adalah garbage in, garbage out dan musuh terbesar ilmu itu bukanlah kebodohan melainkan ilusi bahwa kita berilmu.

 

 

 

Satu hal yang membuat saya rendah diri adalah ceritanya tentang Imam Nawawi. Saya pernah mendengar nama beliau dari beberapa ustadz kenamaan negeri ini, namun tidak pernah hati ini tergeliat ingin mencari tahu siapa dan bagaimana sejarah hidupnya. Celotehan artis inilah yang membuat saya tergerak untuk menggali informasi tentang pemikir muslim, ahli ilmu fiqh dan hadis itu. Ketika saya telusuri, banyak pelajaran menarik dari kisah hidup yang dijalaninya.

 

 

 

Mengulik tentang Dewi Sandra, artis ini bukanlah jebolan pesantren, juga bukan ustadzah terkenal. Sebelumnya dia lebih dikenal sebagai penyanyi, host, atau pemain sinetron. Alhamdulillah. Beberapa waktu belakangan artis ini hijrah, mulai mengenakan jilbab. Hal yang membuat saya berpikir adalah beberapa kalimat yang dia lontarkan mampu membius peserta pada waktu itu. Saya pribadi meyakini itu bukanlah karena parasnya atau kepopulerannya sebagai seorang artis. Mungkinkah ini disebabkan oleh kemuliaan ilmu dan cara memuliakan ilmu itu sendiri?

 

 

 

 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)

 

 

 

“Nyantri sewaktu kecil sangat baik, akan lebih baik lagi nyantri seumur hidup.” (Hellen Novia)

 

 

 

 

 

 

 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)

 

 

“Nyantri sewaktu kecil sangat baik, akan lebih baik lagi nyantri seumur hidup.” (Hellen Novia)

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post