Satu lagi, yang membuat tercengang ditengah pandemi C 19, adalah hobby memelihara ikan cupang, walaupun harganya mencengang. Selain janda bolong, monstera, dan sejenis tanaman varigata lainnya yang saat ini tiba tiba digemari oleh masyarakat. 

Entah sebuah trend, permainan pialang, ataukah sebagai jawaban dan pelampiasan orang orang berduit atas kebosasanan larangan berkerumun dan keharusan menjaga jarak. 

Meskipun uang banyak, larangan pergi keluar rumah menjadikan merawat tanaman dan memelihara ikan menjadi pilihan. Cupang salah satunya. 

 Habitat asli ikan cupang berada di Asia Tenggara, terutama Indonesia, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Jenisnya beragam, mulai dari yang paling mainstream sampai yang paling langka, semuanya bisa ditemukan di perairan lokal.

Untuk para penggemar ikan cupang, jenisnya biasanya terbagi menjadi tiga, yaitu aduan, hias, dan liar.

Dari beragam jenis yang bisa ditemukan di perairan Indonesia, ada beberapa yang bisa kamu pilih untuk dipelihara sekaligus dibudidayakan untuk urusan bisnis.

Ikan cupang, bersifat soliter, artinya tidak dapat bercampur dengan ikan lainnya. Jika dicampur  maka ikan tersebut akan bertarung. 

Kini, popularitas cupang sudah mendunia. Banyak orang memelihara ikan ini karena keindahannya ataupun untuk diadu satu sama lain. Dalam bahasa inggris ikan cupang biasa disebut Siamese fighting fish atau sekadar betta fish. Nama ilmiah Betta sendiri konon diambil dari nama suku petarung yang berasal dari Asia.