Hendrawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita dibalik Tari Piring

Cerita dibalik Tari Piring

#Tantangan hari ke 50#

#TantanganGurusiana#

Tradisi dan budaya Minangkabau sudah go internasional dengan seringnya tampil mengisi kegiatan di manca negara. Salah satu yang paling sering ditampilkan adalah "Tari Piring".

Usia tari piring ini sudah sangat lama, dimulai saat masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa yang dipercaya sebagai pemberi kemakmuran waktu itu. Persembahan disajikan dengan menggunakan piring dan dibawa oleh gadis-gadis cantik sambil melakukan gerakan seperti tarian.

Pada masa kerajaan Sriwijaya, tari piring bukan lagi menjadi tari persembahan untuk para dewa, tapi sebagai penghormatan kepada raja dan para tamu istana. Para penari memakai baju yang sangat indah dengan warna dominan merah dan emas.

Saat Kerajaan Sriwijaya runtuh karena serangan dari Kerajaan Majapahit, maka banyak para penari yang pindah ke daerah lain. Negeri yang banyak dituju adalah Malaysia dan Brunai Darussalam sehingga tari piring juga dikenal di negara tersebut dan sudah mengalami penyesuaian dengan budaya asal.

Saat sekarang tari piring sudah menjadi milik masyarakat dan sering ditampilkan pada acara resepsi pernikahan. Perkembangan gerakan tari piring juga mengalami perubahan, tapi tetap menggunakan langkah silat Minangkabau. Di masa awal, tari piring disajikan oeh para penari dengan cara memegang piring pada kedua tangannya. Selanjutnya berkembang dengan meletakkan lilin di atas piring. Sang penari harus berusaha menjaga lilin tetap menyala sampai tarian selesai. Seiring dengan perubahan zaman, tari piring juga semakin berkembang. Pada saat tarian ditampilkan di acara resepsi pernikahan, beberapa buah piring disusun di depan kedua mempelai dan si penari wanita berjalan di atasnya dan menjaga agar piring tidak pecah. Sekarang ini semarak tari piring ditambah dengan aksi yang terbilang ekstrim, yaitu dengan menginjak pecahan kaca. Siapapun akan berdecak kagum dan ngeri melihat atraksi si penari.

Sampai saat ini tari piring adalah tarian yang paling sering ditampilkan jika ada acara atau event tertentu dan bersanding dengan Tari Pasambahan. Tari piring ini lazimnya dibawakan dengan penari berjumlah ganjil, satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya.

Terakhir, mari kita lestarikan budaya sendiri. Jangan sampai anak cucu kita kelak tak mengenal lagi budayanya.

Salam literasi

Padang, 10 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Teringat waktu kecil bu wati,aku jg pernah ikut Tari piring

10 Apr
Balas

Menyenangkan kalau bisa Bernostalgia, bu

10 Apr



search

New Post