Hendrawensi.S.Pd

Saya guru UPTD SMPN 2 Kec. Suliki dan MTsN 2 Lima Puluh Kota, pertama kali saya bergabung dengan gurusina, bulan November 2018...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kelucuan si Bungsu

Kelucuan si Bungsu

#tantangan hari ke 2

Hari ini hari ke 3 bulan Rahmadhan, sebelum taraweh kami mengadakan acara kultum atau ceramah singkat, ada yang menjadi penceramah, pembawa acara dan tahfiz. Semua itu dilakukan secara bergiliran oleh ke tiga anak-anak kami. Malam ini tiba giliran si bungsu untuk memberikan ceramah atau kultum. Sebelum tampil si bungsu kelihatan berbisik-bisik dengan uda Gany (abang) nomor dua, entah apa yang dibisikkannya kami tidak tau, kelihatan nya ada kesepakatann yang dibuat diantara mereka berdua. Waktu tampilpun datang, dengan malu-malu si bungsu pergi menuju mimbar yang kami buat sendiri dari kursi tamu. Setelah membacakan mukadimah si bungsu mulai memberi judul kultumnya “ kisah Nabi Ibrahim”. Kami pun mendengarkannya dengan serius, maklum biasanya si bungsu ini sangat manja sekali dan kurang percaya diri. Karena mungkin anak satu-satunya perempuan. Ditengah ceramahnya dia terdiam sesaat sambil melirik-lirik uda Ganynya, kebetulan uda Ganyanya kurang menyimak dan mungkin tidak tau sampai dimana ceritanya tadi. Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya si bungsau bisa menyambung kembali ceritanya, tapi dengan wajah cemberut dan sering melirik kepada uda Ganyanya. Setelah selesai tampil kami pun memuji keberaniannya untuk tampil, akan tetapi wajahnya tetap cemberut dan langsung mengamelin uda Ganynya.

“ Mangaa kok diam sajo uda tadi, indak uda tunjuakkan Iya do ( Iya panggilan kepada dirinya), awass uda, indak kawan Iya jo uda lai do”. ( “ megapa uda diam saja tadi, tidak membantu Iya, awaas uda, tidak mau Iya berteman sama uda lagi”). Kami yang mendengarkan semua itu hanya senyum–senyum saja. Setelah dia mulai redah emosinya baru kami nasehati. Bahwa kesalahan waktu tampil itu biasa, namanya saja kita belajar, jika kita salah kita akan ajdikan pembelajaran untuk masa yang akan datang, berani tampil saja sudah membuat ibu dan ayah bangga. Akhirnya si bungsu pun kami suruh mintak maaf sama udanya, tapi dia tetap tidak mau. Duh...si bungsu ini memang keras hati ya...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow mantap

27 May
Balas

Masih belajar bu

27 May

Mantul..buk

27 May
Balas

Uni nan mantap ni

27 May

lanjut Bun

27 May
Balas

Makasih bun

27 May



search

New Post