#Tantangan Hari Ke-29

Setetes Air, Semut Ibrahim

Tadi malam saya membaca buku yang dipinjamkan seorang ustazah di sebuah sekolah swasta yang berjudul ‘ Diary Sang Pemimpi’ yang ditulis oleh Zeni Rahmawati. Dengan antusias saya mulai membolak balik buku tersebut , tidak ingin satu katapun ketinggalan saya mulai mengupasnya dari kata pengantar. Wah...kata pengantarnya, begitu menarik bagi saya. Dalam kata pengantarnya buku tersebut mengisahkan bagaimana seekor semut dalam kisah Nabi Ibrahim AS berjuang.

Terkisah seekor semut kecil yang sedang susah payah membawah air, bertemu dengan seekor gagak ditengah perjalanan.

“ Apakah yang kau bawa sehingga kau terlihat kepayahan karenanya.” tanya sang gagak begitu melihat semut.

“ Aku membawa air.” jawab sang semut.

“ Untuk apa air itu.” tanya sang gagak keheranan.

“ Tidak sampaikah padamu berita bahwa Nambrut akan membakar Nabi Ibrahim ? Aku ingin membantu memadamkan apinya.”

” Apakah mungkin setetes air bisa memadamkan api yang dibuat Nambrut?”

“ Aku tahu setetes air tidak akan memadamkan api sebesar itu. Tetapi dengan air ini aku ingin memastikan aku berada dipihak mana.”

Kata pengantarnya saja sudah membuat saya merinding. Bagaimana bentuk perjuangan yang dilakukan oleh hewan kecil seperti seekor semut yang dia persembahkan untuk Nabi Ibrahim. Semut berhasil mempersembahkan yang terbaik, dan memastikan untuk berjuang di jalan Allah.

Buku ini menceritakan bagaimana perjuangan seeorang penghapal Al Quran yang diberikan Allah kesempatan untuk mempelajari kalamNya dan berjuang mencari Iimu pengetahuan (Memoar Perjalanan Seorang Penghafal Qur’an Kandidat Doktor Bidang Kimia di Skotlandia). Sungguh sangat menarik untuk dibaca sahabat.

Limbanang, 23 Juni 2020