Hendrawensi.S.Pd

Saya guru UPTD SMPN 2 Kec. Suliki dan MTsN 2 Lima Puluh Kota, pertama kali saya bergabung dengan gurusina, bulan November 2018...

Selengkapnya
Navigasi Web
Taubat Nasuha

Taubat Nasuha

#Tantangan hari ke-6

(Bagian 1)

Tobat Nasuha

Cerita ini kudapatkan dari saudara sepupu yang ku panggil Uto (silakan baca kisah” Dia Hidup Dalam Kegelapan”). Aku tidak tahu kebenaran cerita ini, apakah pernah ada atau hanya dongeng saja. Namun yang jelas cerita ini sangat banyak mengandung pesan, nasehat dan bisa meningkatkan keimanan kita kepada Allah, SWT. Semoga cerita ini bermanfaat.

Dahulu pada masanya hidup lah seorang pemuda bernama Nasuha. Nasuha adalah pemuda yang hidup bergelimang dosa. Kejahatan yang dia lakukan rasanya tak terhitung lagi. Dia pernah mencuri, merompok, minuman khamar, bahkan membunuh orang. Orang yang ada dikampung itu merasa takut pada Nasuha. Perawakan wajahnya sangat menakutkan. Suatu ketika Nasuha merasa perutnya lapar, lalu dengan seenaknya saja dia masuk ke rumah orang lewat pintu belakang. Rumah yang dia masuki milik seorang kakek tua yang hidup sangat sederhana atau boleh dikatakan miskin. Sedang enak-enaknya makan, datanglah kakek tua pemilik rumah tadi menemui Nasuha. Kakek tua itu sebenarnya takut, tapi dia tidak ingin Nasuha selalu melakukan kejahatan. Dengan sedikit takut dia berkata pada Nasuha.

“ Nasuha, jika kamu ingin mencuri, aku mohon janganlah di rumah orang miskin seperti saya, makan saja saya susah, jika kamu mencuri jatah makanku, lalu bagaimana aku makan ?” kata pak tua dengan nada sedikit kesal. Orang yang diceramahin malah cuek saja tanpa menoleh sedikitpun, malah melanjukan makan nasi si kakek yang ada didapur tersebut. Lalu kakek tua itu pun melanjutkan perkataannya.

“ Nasuha, jika ingin kamu kaya, pergilah kearah bukit sana, dibalik bukit itu ada kuburan baru. Didalam kuburan itu dikubur barang-barang berharga bersama jenazahnya, pergilah kamu kesana,” lanjut kakek tua itu penuh harap Nasuha segera pergi dari rumahnya. Tanpa bicara Nasuha keluar dari rumah kakek tua itu dan berangkat menuju bukit yang diceritakan kakek tadi. Dalam perjalanan Nasuha berguman dalam hati, apa benar kata kakek tua, dia merasa antara percaya dan tidak percaya. Tak berapa lama kemudian Nasuha pun menemukan kuburan yang diceritakan kakek tadi, dengan semangat Nasuha menggali kuburan tersebut dengan cangkul yang dia pinjam dirumah petani yang tak jauh dari kuburan itu. Setelah kuburan dikali, Nasuha sangat terkejut sekali melihat mayat yang ada dalam kuburan itu geleng-geleng kepala menahan rasa sakit yang tak terperihkan. Dengan sedikit takut, Nasuha bertanya kepada mayat itu.

“ Pak kenapa bapak selalu geleng-geleng kepala...?”. kata Nasuha dengan ketakutan. Dengan rasa takut yang belum juga hilang, tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara mayat itu.

“ Anak muda, dahulu semasa hidup saya, saya pernah mengambil ranting kayu pagar kebun orang untuk mencongkel gigi saya, tanpa sepengetahuan pemiliknya, anak muda!, apakah kamu tahu apa balasan dari Allah atas perbuatanku itu, gigiku sekarang dicongkel oleh Allah dari besi yang besal dari api neraka, tak tertahankan oleh ku sakitnya Nasuha. “ cerita si mayat panjang lebar. Lalu Nasuha balik berkata lagi.

“ Bapak apa yang dapat saya bantu untuk mengurangi rasa sakit gigi bapak...?”. (tumben Nasuha baik, biasanya sangar dan tidak peduli sama orang lain). Karena melihat langsung siksaan Allah maka Nasuha merasa sangat ketakutan dan menggigil badannya, sehingga lututnya pun terasa mau tanggal.

“ Nasuha, saya mintak tolong sama kamu, carilah rumah si Fulan, alamat rumahnya di dikapung sebelah, katakan saya mintak maaf atas perbuatan saya yang telah mengambil ranting kayunya untuk mencongkel gigi saya, setelah itu silakan kamu ambil harta saya ini”. Kata si mayat meringis kesakitan. Akhirnya Nasuha pun mencari alamat rumah si Fulan yang disebutkan mayat tadi. Selama dalam perjalanan terbayang olenya siksaan yang diterima si mayat tadi, lalu dia bertanya dalam hati. “ si bapak tadi yang hanya mengambil ranting kayu yang tidak bearti bagi orang lain, tanpa sepengetahuan pemiliknya disiksa oleh Allah dengan begitu sakit, apalagi aku yang setiap hari melakukan dosa besar tidak pernah sholat, siksaan seperti apa yang aku dapatkan nanti setelah aku mati.......( bersambung )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren..next

31 May
Balas

Subhanallah, kisahnya inspiratif

31 May
Balas

Rancak carito si Nasuha ni

31 May
Balas

Menunggu kisah selanjutnya

31 May
Balas



search

New Post