Hendriko Septriadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Airmata pelaminan

Airmata pelaminan

Pandanganku tak lepas dari seorang tamu undangan di pernikahanku. Seorang bapak dengan senyum terindahnya datang menghampiri ku

" selamat ea pak, atas pernikahannya, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah ea pak. Saya turut berbahagia," ucap sang bapak kepadaku.

" terima kasih pak atas doanya, semoga bapak sehat selalu. Aaminn, " aku pun turut mendoakan beliau. Aku tidak asing lagi melihat wajah beliau. Ia merupakan orangtua salah satu siswaku. Siswa ku tersebut sudah lama menyelesaikan pendidikannya ditempat aku bertugas.

Akupun lalu mempersilakan beliau untuk segera mencicipi hidangan yang telah disediakan. Namun sebelum beliau makan, beliau berkata kepadaku.

" masih ada 2 rombongan mobil lagi yang mau datang pak. Mereka masih dalam perjalanan, "

" owh ea pak, ditunggu pak kehadirannya, " jawabku sambil kaget mendengarkan penjelasan beliau. Seingat aku, aku tak pernah mengundang orang dari kampung nan jaug dari daerahku ini.

Tak harus menunggu lama, ternyata rombongan itu pun datang. Satu persatu aku lihat wajah mereka. Ternyata mereka semua adalah orangtua siswa ku yang berasal dari daerah yang sama. Daerah yang tidak asing lagi bagi ku. Hampir setiap saat aku kesana.

Tujuan aku kesana biasanya adalah untuk menyelesaikan anak anak yang ingin berhenti sekolah, mengunjungi anak anak yang sakit, bahkan aku kesana untum melakukan kunjungan rumah untuk orangtua siswa ku yang tinggal di asrama. Bagi ku, aku punya tanggung jawab jawab penuh dengan anak anak ku, apalagi waktu itu aku pembina asrama mereka.

Bahkan aku pernah menemani dan mengurus anak yang kecelakaan waktu itu. Aku melakukan semua itu dengan ikhlas, tanpa pamrih. Itu semua merupakan panggilan hatiku. Aku juga pernah merasakan hidup yang sulit, makanya aku berusaha melakuka yang terbaik yang aku bisa.

Tak terasa airmataku jatuh. Aku segera turun menemui mereka. Namun salah seorang ibu dengan sigap menghampiri,

" jangan turun, disana saja, kamu raja hari ini, " kata sang ibu kepada ku.

" maaf ibi, bukan aku tidak mau memberikan kabar bahagia ini, tapi aku takut merepotkan karena jarak kita jauh, " ucapku sambil bersalaman dengan beliau.

" Tidak apa apa anakku, diundang tak diundang, kami akan tetap datang kesini. Hari ini hari bahagia anak kami, tentu kami harus hadir dan ikut bahagia menerima kabar ini,"

" Aku jadi malu bu, " ucapku lagi.

" kenapa harus malu nak? Kami datang kesini bukan oranglain. Kami ini orangtuamu. Kami merasa bangga punya anak seperti mu. Walai diantara kita tidak ada tali darah, namun apa yang telah kamu lakukan dan kamu berikan selama ini kepada anak anak, adikmu itu menunjukan kamu adalah orang yang ikhlas, tulus, tanpa pamrih melakukan yang terbaik kepada anak didikmu, " ibu itu berkata sambil matanya berkaca kaca.

" terimakasih nak, atas apa yang telah kamu lakuka untuk adik adikmu... Kamu luar biasa. Kami seakan punya putra lagi selain anak kandung kami"

" selamat ea nak, semoga kalian membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Menantu ku, aku titipka anak ku kepadamu. Se pendapat lah klaian dalam membina rumah tangga ini. "

Airmataku bertambah deras mengalir dwras yang dipipi ini.

" terima kasih ibu. Aku sungguh sangat bahagia hari ini. Aku merasakan mendapatkan keluarga baru. Keluarga yang sangat baik kepadaku.

"kamk yang berterimakasih padamu. "

" setelah ini tetap lah menjadi anak kami, jangan lupakan kami. Tengok lah kami orangtuamu ini di kampung nan jauh itu. Peaan ibu, jangan berhenti berbuat bagi kepada siapapun. Semoga dengan kebaikan itu membawa kamu ke jalan surga nya Allah nak."

Aku terharu mendengar permintaan dan pesan beliau kepadaku. Aku memeluk beliau sambil menangia tersedu sedu. Beliau mengusap airmataku.

Aku tak menyangka aku akan seperti ini. Apa yang aku perbuat selama ini akan berkesan bagi mereka...

Teman teman pesan ku sesuai dengan ceritaku diatas adalah, jangan pernah berhenti berbuat baik kepada orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul pak Riko...semngat terus dan jangan berhenti untuk menulis menebar kebaikan untuk org lain...

13 Mar
Balas

Semangat pak ul... Kita sama sama pejuang pak

13 Mar

Luat bisa pi..

13 Mar
Balas

Ea yun, ga nyangka orangtua mereka seperti itu

13 Mar
Balas

Ea yun, ga nyangka orangtua mereka seperti itu

13 Mar
Balas

Hik hik hik aju jadi terhura... Eh salah terharu

13 Mar
Balas

Mantun bana lae kawan. Hahha

13 Mar



search

New Post