Hendriko Septriadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jejak Tangan

Sore ini, hp ku berdering, pesan WA dari salah seorang siswaku, namanya Roni. Ia berasal dari Bangko, Jambi. Ternyata ia mengomentari tulisan ku di gurusiana yang berjudul “ Merindukan yang Tak Merindukan”. Ia mengatakan kok isi tulisanku menyakitkan gitu. Ia mengira tulisan itu ditujukan kepadanya. Padahal aku membuat tulisan itu tidak ada tujuan untuknya.

Ia juga mengatakan dari tulisan ku itu ada sesuatu yang aku lupakan. Aku berpikir, apa yang aku lupakan dengan tulisan ku tersebut. Aku tak tahu apa bagian yang aku lupakan. Chat aku pun ia balas, ia mengatakan aku melupakan bagian ceria , dimana awal aku dan ia kenal adalah ketika aku memarahinya. Jujur aku tidak ingat dengan kejadian itu. Mungkin itu sudah 3 tahun yang lalu. Namun bagi ia ini sangat penting untuk di ingat. Mungkin, itu yang ada dalam pikiranku.

Aku tanya lagi, ia marah tidak waktu itu. Ia pun balas chat aku dengan mengatakan tidak marah. Ia tau aku melakukan itu karena kesalahan ia sendiri.

Ternyata kemarahanku itu sangat berbekas di hatinya. Aku sedikit khawatir ia membenci ku, karena kejadian tersebut. Namun dengan kejadian yang telah aku lewati selama 3 tahun ini, tidak ada ciri ciri ia membenciku. Malah aku merasa setelah kejadian itu ia semakin dekat denganku.

Roni, bukan lah siswa yang berprestasi di bidang akademik, namun ia sangat berpotensi di non akademik, yaitu di bidang seni. Kalau aku boleh bercerita tentang ia, sejak kelas X sampai XII, mungkin perhatian ku sangat lebih untuknya. Entah kenapa aku bisa seperti itu, mungkin ini karena aku melihat ia bukan dari sisi buruknya. Sebagai manusia, aku berpikir, bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna.

Disatu sisi memang ia lemah dibidang akademik, bahkan untuk masuk kelas belajarpun ia sangat jarang. Kalaupun ia masuk kelas, ia juga tidur dikelas, atau sering minta izin keluar. Jujur, menurut aku ia memang siswa ku yang paling malas. Namun aku tidak bisa memandang ia dari sisi itu saja. Aku juga harus cari apa kelebihannya. Dengan kelebihan yang ia punya, aku mencoba membangkitkan gairah belajarnya. 3 tahun sudah perjuanganku menggembleng ia. Walaupun hasil yang ditunjukan pun tidak ada grafik naiknya. Dalam penilaianku usaha yang aku lakukan hanya berjalan di tmpt saja

Sebuah jejak tangan yang aku tinggalkan, membuat banyak kenangan yang telah aku lalui bersama Namun semua aku lakukan demi kebaikan ia sendiri. Semoga di dunia luar nanti ia bisa menerapkan apa yang telah aku coba berikan kepadanya. Walaupun ia tidak memakai apa yang telah aku berikan, minimal tugas ku sebagai orangtuanya selama 3 tahun ini sudah aku jalani.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post