Hendriko Septriadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
STOP KATAKAN NAKAL

STOP KATAKAN NAKAL

Assalamualaikum Wr.Wb

            Banyak pendapat atau opini yang berkembang ditengah masyarakat umum, maupun dikalangan orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, mengungkapkan bahwasanya orang ataupun pelajar yang lebih rajin dan giat serta mampu lulus dengan nilai yag baik untuk mendapatkan sebuah pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa bisa meraih kesuksesan di masa depan.

            Sebaliknya opini yang terolah dalam pikiran masyarakat luas adalah mereka yang nakal, yang belajarnya asal asalan akan mendapatkan masa depan yang suram, bahkan berkembang juga isu bahwa mereka tidak punya rasa hormat atau sopan santun kepada orang yang lebih tua. Benarkah fakta yang demikian?

Namun faktanya yang saya dapatkan dilapangan atau dalam kehidupan saya, tidak semua anak anak atau remaja nakal ataupun kenakalan remaja tersebut tidak hormat atau sopan kepada orang yang lebih tua. Bahkan saya merasakan mereka lebih santun dari anak anak yang kita anggap baik selama ini. Bukan hanya sebatas disekolah saja, ketika mereka sudah menamatkan pendidikan dari sekolah saya, mereka masih tetap menjalin komunikasi dengan saya tetap seperti biasa. Padahal mereka berasal dari luar daerah, bahkan dari luar provinsi.

Melihat fakta tersebut, akhirnya saya berpikir, Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja tersebut? Bagaimana kita mengatasi masalah tersebut?. Mari simak penjelasan yang saya tuliskan dibawah ini tentang sebuah kenakalan remaja. Benar atau tidaknya silakan nanti untuk menganalisa sendiri penjelasan saya ini. Penjelasan yang akan saya tuangkan dalam tulisan ini merupakan pengalaman yang saya alami selama terjun kedunia pendidikan.

            Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kenalakan remaja. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

a.       Remaja mencari jati diri

b.      Remaja memiliki kontrol diri yang lemah

c.       Remaja kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua

d.      Remaja mempunyai pemahaman agama yang rendah.

BerBersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak, lanjut, salam kenal dan salam literasi

12 Nov
Balas

salam kenal juga pak. salam literasi....

14 Nov

Mencerahkan, ditunggu sambungannya..

12 Nov
Balas

heheh.. terima kasih Emha Ichlasul Akbar

12 Nov

heheh.. terima kasih Emha Ichlasul Akbar

12 Nov



search

New Post