Hendri PD

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGGAGAS IDE MENUJU JUARA NASIONAL KSM

MENGGAGAS IDE MENUJU JUARA NASIONAL KSM

Menjadi juara pada Kompetisi Sain Madrasah hampir menjadi harapan dan dambaan semua insan madrasah, baik kepala madrasah, guru dan orang tua siswa tentunya. Namun tidaklah semudah membalik telapak tangan, karena juara KSM bukanlah hasil yang diperoleh secara instan namun melalui usaha yang tepat, akurat dan terukur.

KSM adalah Event yang telah menjadi agenda resmi Kementerian Agama (Kemenag) dan rutin digelar setiap tahun dan menjadi ajang paling bergengsi siswa madrasah baik negeri maupun swasta, dalam berbagai tingkatan untuk unjuk kemampuan bidang sians dan teknologi. Dan ajang ini terbukti mampu mengubah stigma bahwa madrasah adalah sekolah “kelas dua”.

KSM tahun yang lalu diikuti oleh 550 siswa dari 34 provinsi. Mereka berasal dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Kemudian juga mengundang peserta dari sekolah umum mulai dari SD, SMP, dan SMA. Kekhasan ajang ini adalah integrasi maple PAI dengan sain dan tekhnologi. Inilah yang tidak dimiliki oleh OSN (Olimpiade Sain Nasional).

Berbagai cabang yang dipertandingkan adalah Matematika Teritegrasi, Sains IPA Terintegrasi, IPS Terintegrasi, serta Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Geografi Terintegrasi. Ujian saat kompetisi juga disajikan dengan berbasis komputer. Ini menegaskan bahwa ajang ini didesain untuk menancapkan budaya sains di kalangan madrasah.

Berikut adalah langkah dan strategi dalam pemenangan KSM berbasis satuan pendidikan agar duta-duta KSM madrasah dapat berbicara sampai ke tingkat nasional.

A. Penyamaan Visi dan Misi Civitas Akademka

Madrasah mesti memiliki Tim KSM yang ditunjuk oleh kepala madrasah. Tim ini bertugas melakukan program dan upaya startegis dalam pemenangan KSM/OSN. Disamping itu KSM bukan hanya milik siswa, tetapi ia adalah milik semua civitas akademika madrasah, karenanya semua elemen mesti memiliki satu visi dan misi dalam menerapkan langkah dan program sukses KSM. Program sukses KSM mesti disampaikan kepada wali murid/komite, kepada siswa, guru, tata usaha dan semua insan madrasah.

Visi adalah gambaran dan tujuan suatu lembaga atau program di masa depan, sedangkan Misi adalah cara untuk mencapai tujuan itu. Kadangkala Misi perlu dirubah sedemikian rupa jika Visi belum juga tercapai. Artinya misi selalu dievaluasi bila tahapan-tahapan yang dibuat belum tercapai.

B. Rekrutmen Siswa Berprestasi Berbasis PPDB

Rekrutmen siswa berprestasi sangat ditentukan oleh siswa yang terpilah saat PPDB awal. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memilih siswa berprestasi sehingga memudahkan madrasah dalam melaksanakan program sukses KSM, antara lain misalnya :

1. Madrasah menerapkan penerimaan siswa pada PPDB berdasarkan jalur prestasi. Ini sudah hamper lumrah dilakukan oleh semua satuan pendidikan.

2. Madrasah membentuk tim PPDB yang bertugas home to home, dengan langkah sebagai berikut :

a. Menetapkan standar prestasi apa saja yang diterima, dalam cabang olah raga, sain, PAI, seni dll

b. Membentuk panitia PPDB home to home di bawah koordinator waka kesiswaan

c. Mendata siswa pada tingkat satuan pendidikan dibahwanya yang memiliki prestasi ditingkat kab/provinsi/nasional baik siswa madrasah maupun sekolah (SD, MI, SMP dan MTs)

d. Melaksanakan kunjungan rumah untuk menwarkan program bina siswa prestasi kepada siswa dan orang tuanya untuk bisa mendaftar sebagai siswa di madrasahnya

e. Memberikan falisitas dan layanan pendidikan sesuai dengan kemampuan madrasah

3. Melaksanakan Tes Intelegensi yang dimaksudkan untuk mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam meneliti keterampilan, kemampuan, intelegensi dan kecakapan yang digunakan untuk pedoman dalam mengukur potensi seorang siswa untuk memperoleh tindakan melalui pelatihan.

4. Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata ditambah dengan siswa yang memiliki bakat luar biasa berdasarkan referensi kejuaraan yang diperolehnya akan mengikuti program latihan khusus untuk KSM berbasis gazebo.

C. Pembinaan Berbasis Kelas Gazebo

Gazebo adalah salah satu fasilitas dengan ruang-ruang terbuka sebagai alternatif tempat berkumpul dan melakukan kegiatan santai bersama siswa dan lainnya, banyak juga yang menyebut saung karena digunakan untuk tempat santai. Kuncinya adalah suasana alami, keakraban, kenyamanan dan keindahan. Ini cocok dengan kata Gazebo yang berasal dari kata gaze (Inggris) artinya memandang, dan ebo (Latin) artinya ke luar, sehingga maknanya kurang lebih menjadi tempat yang nyaman untuk memandang ke luar.

Siswa kelas khusus gazebo adalah siswa urut rangking tertinggi berdasarkan mata pelajaran atau rumpun keterampilannya. Semua siswa ini tidak dijadikan satu kelas unggul, namun mereka tetap menyebar disemua kelas. Bedanya adalah, begitu kelas regular usai, siswa kelas khusus ini akan melanjutkan kelas tambahannya pada gazebo-gazebo yang disiapkan berdasarkan pengelompokan mata pelajaran. Ada gazebo IPA, matematika, fisika, kimia, biologi, sosiologi dll.

Kelas ini memiliki orientasi yang berfokus kepada KSM atau OSN, atau kelas-kelas keterampilan yang dipilih seperti robotik dll. Mereka memiliki agenda tersendiri yang terjadwal setiap minggu. Kelas ini bisa diajar oleh guru mapel di madrasah itu dan ditambah dengan dosen-dosen pada perguruan tinggi tertentu yang memiliki disiplin ilmu yang serumpun. Jumlah siswa di kelas ini biasanya tidak banyak, bisa 10 atau paling banyak 20 orang siswa.

Acuan materi yang dipakai adalah kisi-kisi soal KSM tahun sebelumnya ditambah dengan menganalisis bentuk-bentuk soal sebelumnya untuk bahan perbandingan dalam mengenal karkteristik soal KSM atau OSN.

Menghadirkan para juara KSM/OSM nasional/provinsi pada tahun sebelumnya juga memberikan dampak yang baik bagi motivasi dan semangat siswa dalam belajar. Ini juga penting dilakukan oleh satuan pendidikan.

D. Latihan dan Uji Coba KSM

Latihan secara berkala untuk uji coba KSM merupakan kegiatan yang sangat penting, terutama untuk mengukur kemampuan siswa, mengukur ketepatan waktu yang digunakan, alat peraga/labor yang dipakai, kebenaran teori yang dijadikan dasar, ketepatan integrasi PAI yang digunakan dengan sain yang dipilih serta untuk membiasakan siswa berpikir ilmiah.

Kerapkali siswa menghadapi uji kompetensi ini hanya disaat akan berangkat bertanding atau disaat akan mengikuti lomba/kejuaraan tertentu, sehinga jawaban tidak bisa dianalisis dengan baik dan benar oleh tim KSM madrasah.

Selamat merenungkan, semoga sukses

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak Hendri PD... Bisa jd acuan utk KSM nasional nanti...

24 Mar
Balas



search

New Post