Suatu malam yang dingin ku raih androidku untuk mengambil foto wajahku. Astagfirullah hal aziim ... ternyata gurat-gurat wajah berumur sudah terekam jelas pada hasil jepretanku.

Kusadari umurku sudah setengah abad lebih. Mestinya dengan umur lebih dari setengah abad sudah bisa kutorehkan karya-karya kehidupanku. Namun saat aku ditanya mana buku yang telah engkau buat ? Malu rasanya karena tidak bisa menjawab dengan jawaban ini bukuku.

Sering kawan-kawanku memujiku bahkan ada yang berlebihan dengan menyanjungku. “Kamu hebat, kamu suskes” kata beberapa temanku. Saat ditanya apa kunci kesuksesanku hingga kini ? aku jawab dengan semangat, percaya diri, dan mencoba menginspirasi kukatakan pada kawanku itu bahwa untuk mencapai sukses maka kita harus “Membiasakan tersenyum, memaksimalkan usaha, dan berhenti mengeluh “ karena itu merupakan sikap dasar yang harus dimiliki, selanjutnya harus menjalani kehidupan dengan pilihan pola hidup yang mendukung kesuksesan yaitu “ Menyibukkan diri dengan perkara-perkara yang wajib dan sunah , tidak berlebihan dalam melakukan perkara-perkara yang mubah, meninggalkan perkara-perkara yang makruh, selalu mencampakkan perkara-perkara yang haram.”. Itu semua kukatakan kepada kawanku dengan penuh semangat dan percaya diri.

Walaupun aku sering berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup dalam Group FB Kicau Nuri yang aku gunakan sebagai media untuk mengajak, memotivasi, dan menginpsirasi kawan-kawan diiringi do’a semoga bisa menjalani takdir kehidupan dengan baik dan benar, namun aku belum bisa menyumbangkan satupun judul buku yang disampulnya bertengger namaku.

Benak batinku kacau, gelisah, menyesal telah menyia-nyiakan waktu dan tenaga selama setengah abad tanpa karya buku. Kata “malu” adalah merupakan kata yang tepat untuk mewakili perasaanku saat ini. Malu belum bisa membuat buku untuk warisan generasi penerusku dan juga anak-anaku.

Ya Allah Tuhan yang Maha Kuasa, berilah aku petunjuk, kekuatan, kemauan, dan kemampuan untuk menulis buku, buku yang memiliki daya tarik kuat, buku yang isinya kebenaran, buku yang bisa memberikan cahaya kehidupan bagi generasi penerusku dan anak-anaku, Aamiin.

Kamis 7 September 2017 jam 23.23 Wib

Di hotel Pandanaran semarang,

Hendro Setyono